DZANUAR RAHMAWAN, NIM011714153010 (2019) HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN STATUS KESEHATAN ORAL (DECAYED MISSING FILLED TEETH INDEX, STIMULATED SALIVARY FLOW RATE, INDEKS GINGIVA) PADA INDIVIDU DEWASA MUDA DI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text abstrak.pdf Download (195kB)
	Text daftar isi.pdf Download (127kB)
	Text daftar pustaka.pdf Download (244kB)
	Text full text.pdf Restricted to Registered users only until 23 August 2022. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks massa tubuh (IMT), faktor sosioekonomi (FSE: pendapatan bulanan dan pendidikan terakhir ayah, kebiasaan menggosok gigi dan penggunaan dental floss) status kesehatan oral (Decayed Missing Filled Teeth index—indeks DMFT, stimulated salivary flow rate—SSFR, indeks gingiva—GI) pada mahasiswa usia 18-22 tahun di IIK BW Kediri, Indonesia. Subjek terdiri dari 74 laki-laki dan 76 perempuan. IMT diukur dari berat dan tinggi badan dengan antropometri yang terstandar; sementara itu data FSE didapatkan dari kuisioner. Indeks DMFT dan GI dianalisa oleh 2 dokter gigi profesional yang telah dilatih dan dengan metode blinded test . SSFR di ukur dari stimulasi saliva selama 1 menit setelah mengunyah permern karet bebas gula selama 5 menit. Seluruh data dianalisa menggunakan SPSS 17 dengan level signifikansi p < 0,05. Tidak ditemukan adanya beda signifikan pada IMT, indeks DMFT, SSFR dan GI antara kelompok laki-laki dan perempuan (p=0,411; p=0,037; p=0,880; p=0,142). Tidak ada korelasi signifikan antara IMT dengan indeks DMFT, SSFR dan GI (p=0,340; p=0,420; p=0,446). FSE tidak berkorelasi signifikan dengan IMT, maupun dengan indeks DMFT, SSFR dan indeks GI (p> 0,05). Sekitar 41,8% laki-laki dan 57,8% perempuan memiliki skor DMFT yang buruk, 98,6% laki-laki dan 92,1% perempuan memiliki skor GI yang jelek, 4,1% lakilaki dan 2,6% perempuan memiliki skor SSFR yang rendah. Meskipun demikian

Actions (login required)

View Item