Muhammad Nurcahyo, 050312660
(2008)
PREPARASI SENYAWA N-(4-HIDROKSIFENIL)PENTANAMIDA DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIKNYA PADA MENCIT (Mus musculus).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Dalam rangka pengembangan calon obat baru kelompok analgesik¬antipiretik, dilakukan penelitian ini dengan preparasi senyawa analgesik turunan p-aminofenol yaitu senyawa N-(4-hidroksifenil)pentanamida melalui reaksi Schotten-Baumann yang dimodifikasi.
Senyawa N-(4-hidroksifenil)pentanamida didapatkan dengan mereaksikan senyawa p-aminofenol dengan Heptanoil klorida. Pada struktur p-aminofenol, terdapat gugus -OH dan -NH2 yang dapat bereaksi dengan Heptanoil klorida, tetapi karena gugus -NH2 mempunyai sifat nukleofil yang lebih besar, maka reaksi asilasi akan terjadi pada gugus -NH2. Reaksi tersebut terjadi melalui substitusi nukleofilik dan p-aminofenol bertindak sebagai nukleofil. Adanya penambahan gugus benzoil klorida tersebut menyebabkan lipofilitas senyawa meningkat.
Hasil Sintesis di uji kemurnian dengan terlebih dahulu direkristalisasi menggunakan pelarut etanol panas. Senyawa hasil preparasi itu kemudian diuji kemurniannya dengan KLT menggunakan tiga macam fase gerak, dan uji titik lebur. Selanjutnya dilakukan identifikasi struktur dengan spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer inframerah dan spektroskopi magnet inti (1H-NMR).
Untuk mengetahui aktivitas analgesiknya sehubungan dengan lipofilitasnya yang tinggi, senyawa hasil preparasi di uji aktivitas analgesik dengan dilakukan pemberian senyawa penginduksi nyeri pada mencit secara intraperitoneal dengan metode writhing test. Senyawa hasil preparasi N-(4-hidroksifenil)pentanamida diberikan dalam tiga dosis tertentu yaitu 25, 50, dan 100 mg/kg BB. Sebagai senyawa penginduksi nyeri yaitu asam asetat 0,6% dan respon nyeri konstriksi abdominal diamati setelah pemberian induksi nyeri selama 30 menit. Aktivitas analgesik dihitung dari frekuensi geliat berdasarkan persentase hambatan nyeri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa N-(4-hidroksifenil)pentanamida pada dosis 25 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 35,94%, pada dosis 50 mg/kg BB sebesar 55,14%, dan pada dosis 100 mg/kg BB sebesar 82,21%. Sedangkan parasetamol sebagai pembanding pada dosis 25 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 15,29%, pada dosis 50 mg/kg BB sebesar 32,08%, dan pada dosis 100 mg/kg BB sebesar 52,38%. Berdasarkan basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senyawa N-(4-hidroksifenil)pentanamida memiliki aktivitas analgesik dan aktivitas analgesiknya lebih besar dibandingkan dengan parasetamol pada mencit (Mus musculus).
Actions (login required)
 |
View Item |
