Ema Pristi Yunita, 050513199
(2009)
SINTESIS ASAM 2-(3'-KLOROBENZOILOKSI) 5-KLOROBENZOAT DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIKNYA PADA MENCIT (Mus musculus).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak enak dan berkaitan dengan kerusakan jaringan. Nyeri dapat diatasi dengan pemberian obat analgesik non narkotik NSAID yaitu turunan asam salisilat, seperti asetosal, salisilamid, dan diflunisal. Pada penelitian ini akan disintesis senyawa asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat untuk meningkatkan aktivitas analgesik melalui perubahan sifat lipofilik. Adanya substituen kloro pada posisi 3 gugus benzoil mempunyai pengaruh terhadap aktivitas analgesik. Asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat mirip dengan senyawa yang pernah disintesis, yaitu asam 0-(3-klorobenzoil)salisilat, hanya pada senyawa yang disintesis terdapat tambahan gugus –Cl pada posisi 5 struktur asam salisilat.
Asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat dapat dibuat melalui reaksi asilasi antara gugus –OH dari asam 5-klorosalisilat sebagai nukleofil dan 3-klorobenzoilklorid a berdas arkan reaksi Schotten-Baumann. Reaksi as ilas i merupakan proses yang menunjukkan pemindahan gugus asil dari satu gugus molekul ke gugus molekul yang lain. Reaksi asilasi dengan penambahan NaOH disebut reaksi Schotten-Baumann. Setiap kali asam halida terbentuk, asam ini akan bereaksi dengan NaOH dalarn air. Sebagai pengganti alkali digunakan basa organik yaitu piridin karena diperlukan kondisi reaksi yang menghindari adanya air.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat dapat disintesis melalui reaksi asilasi dari asam 5-k1orosalisilat dengan 3-klorobenzoil klorida dan berapa persentase hasilnya. Apakah asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat mempunyai aktivitas analgesik pada mencit (A us musculus) dan bagaimana aktivitasnya dibanding asam O-(3-klorobenzoil)salisilat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat dan mengetahui aktivitas analgesiknya serta membandingkan aktivitasnya dengan asam O-(3-klorobenzoil)salisilat.
Sintesis asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat dilakukan melalui reaksi asilasi antara asam 5-k1orosalisilat dengan 3-klorobenzoal klorida. Sintesis senyawa asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat berdasarkan metode Schotten-Baumann yang dimodifikasi dengan menggunakan basa piridin yang berfungsi sebagai pelarut dan katalisator yang mampu mengikat HC1 sisa basil reaksi.
Senyawa hasil sintesis diuji kemurniannya dengan uji titik lebur dan kromatografi lapis tipis. Sedangkan identifikasi struktur dilakukan dengan spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer inframerah, dan spektrometer resonansi magnet inti. Uji aktivitas analgesik dilakukan dengan metode writhing test pada mencit dengan menggunakan asam asetat sebagai penginduksi nyeri. Asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat dan asam O-(3-klorobenzoil)salisilat dosis tertentu (50, 100, dan 200 mg/kg BB) diberikan 20 menu secara i.p sebelum induksi nyeri oleh larutan asam asetat 0,6% volume 0,01 ml/g BB. Respon nyeri yang terjadi setelah induksi nyeri diamati selama 30 menit. Aktivitas analgesik dinyatakan dalam ED50. Dibuat kurva antara Logaritma dosis (Log dosis) dengan % hambatan nyeri. Dari kurva ditentukan persamaan regresi linier sehingga dapat dihitung nilai ED50.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil sintesis sebesar 21%. Senyawa basil sintesis berbentuk padat, berwarna putih, tidak berbau, dan rata-rata jarak leburnya 164-165°C. Berdasarkan basil KLT, identifikasi struktur dengan spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer inframerah, dan spektrometer resonansi magnet inti, menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat pada dosis 50 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 29,82%, pada dosis 100 mg/kg BB sebesar 49,29%, dan pada dosis 200 mg/kg BB sebesar 55,21%. Sedangkan untuk asam O-(3-klorobenzoil)salisilat pada dosis 50 mg/kg BB mempunyai persentase hambatan nyeri sebesar 33,88%, pada dosis 100 mg/kg BB sebesar 39,83%, dan pada dosis 200 mg/kg BB sebesar 51,73%. Persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara Log dosis dengan % hambatan nyeri untuk asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat adalah Y = 42,32 X — 39,87 (n = 18 ; r = 0,8878) dan asam O-(3-klorobenzoil)salisilat adalah Y = 29,76 X — 17,71 (n = 18 ; r = 0,7196). Berdasarkan data dosis dan persentase hambatan nyeri serta persamaan regresi di atas maka dapat ditentukan nilai ED50 sebagai parameter aktivitas analgesik. Dari hasil penentuan ED50, didapatkan asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat mempunyai ED50 sebesar 133 mg/kg dan asam O-(3-klorobenzoil)salisilat mempunyai ED50 sebesar 189 mg/kg.
Kesimpulan dan penelitian ini adalah asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat dapat disintesis melalui reaksi asilasi dari asam 5-k1orosalisilat dengan 3-klorobenzoil klorida, dengan persentase hasil sebesar 21%. Asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat mempunyai aktivitas analgesik pada mencit (Mus musculus) yang lebih besar dibanding asam O-(3-klorobenzoil)salisilat.
Sebagai saran adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai toksisitas, farmakokinetika, dan farmakodinamika terhadap asam 2-(3'-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat.
Actions (login required)
 |
View Item |
