PERBANDINGAN AKTIVITAS ANALGESIK ASAM O- PENTANOILSALISILAT, ASAM O-HEKSANOIL SALISILAT DAN ASAM O-OKTANOIL SALISILAT PADA MENCIT

RUFAIDAH LAILA, 050210201E (2007) PERBANDINGAN AKTIVITAS ANALGESIK ASAM O- PENTANOILSALISILAT, ASAM O-HEKSANOIL SALISILAT DAN ASAM O-OKTANOIL SALISILAT PADA MENCIT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2007-lailarufai-4927-ff0807-k.pdf

Download (185kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-lailarufai-4927-ff0807-p-min.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dalam rangka pengembangan calon obat bare dari kelompok obat-obat analgesik-antiinflamasi non steroid telah disintesis senyawa asam O-pentanoilsalisilat, asam O-heksanoilsalisilat, dan asam O-oktanoilsalisilat yang diduga mempunyai aktivitas analgesik. Oleh karena itu, perlu diketahui apakah senyawa asam O-pentanoilsalisilat, asam O-heksanoilsalisilat, dan asam O-oktanoilsalisilat mempunyai aktivitas analgesik dan bagaimana perbandingan aktivitas analgesik asam O-pentanoilsalisilat, asam O-heksanoilsalisilat, dan asam O-oktanoilsalisilat. Pada penelitian dilakukan uji aktivitas senyawa asam O-pentanoilsalisilat, asam O-heksanoilsalisilat, dan asam O-oktanoilsalisilat dengan tujuan untuk menentukan ED50 aktivitas anlgesiknya dan membandingkan aktivitas analgesik ke-3 senyawa tersebut. Uji aktivitas analgesik dilakukan dengan metode writhing test menggunakan mencit secara intraperitoneal pada mencit 20 menit sebelum induksi nyeri oleh larutan asam asetat 0,6 % 0,01 ml/g BB secara intraperitoneal. Respon nyeri yang berupa frekuensi geliat diamati 30 menit setelah selang lima menit dari pemberian induksi asam asetat. Aktivitas analgesik dinyatakan sebagai ED50 yang ditentukan berdasarkan hubungan antara log dosis dengan persentase hambatan nyeri menggunakan 3 tingkat dosis senyawa uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa asam O-pentanoilsalisilat, asam O-heksanoilsalisilat, dan asam O-oktanoilsalisilat mempunyai aktivitas analgesik yang ditunjukkan dengan nilai prosentase hambatan nyeri antara 20-70 %. Senyawa asam O-oktanoilsalisilat mempunyai aktivitas analgesik paling tinggi daripada asam O-heksanoilsalisilat, dan asam O-pentanoilsalisilat. ED50 asam O-oktanoilsalisilat 88,06 mg/kg, dan ED50 asam O-heksanoilsalisilat 161,21 mg/kg sedangkan ED50 asam O-pentanoilsalisilat 164,26 mg/kg. Berdasarkan sifat lipofiliknya diketahui bahwa sifat lipofilik asam oktanoilsalisilat paling besar dibandingkan asam O-heksanoilsalisilat dan asam 0-pentanoilsalisilat maka asam 0-oktanoilsalisilat dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai calon obat golongan AINS karena aktivitasnya sebanding dengan asam asetil salisilat, yaitu dengan ED50 = 101 mg/kg (Diyah, et al, 2002) dengan uji-uji seperti toksisitas, farmakokinetik dan farmakodinamik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.08/07 Lai p
Uncontrolled Keywords: ANALGESICS; SALICYLIC ACID
Subjects: R Medicine
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
RUFAIDAH LAILA, 050210201EUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSUKO HARDJONO, Drs., MS, AptUNSPECIFIED
Thesis advisorBAMBANG SOEKARDJO, Prof. Dr. H. , SUUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 18 Jun 2007 12:00
Last Modified: 03 Jul 2017 21:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8742
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item