PEMENTASAN JATHILAN DI JALANAN YOGYAKARTA ANTARA SUBSISTENSI DAN KOMODIFIKASI

LUTHFI ALDIANTO, 071211433021 (2019) PEMENTASAN JATHILAN DI JALANAN YOGYAKARTA ANTARA SUBSISTENSI DAN KOMODIFIKASI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (158kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (173kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (142kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FIS S 57 19 Ald p.pdf
Restricted to Registered users only until 25 September 2022.

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
JURNAL.pdf

Download (203kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Jathilan adalah sebuah kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Jenis kesenian ini dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran kepang ini dapat dijumpai di daerah-daerah Jawa khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Awalnya kesenian jathilan pentaskan di muka umum pada waktu-waktu tertentu dan pada tempat khusus saja. seperti acara hajatan khitan, pernikahan atau ulang tahun saja. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kesenian tersebut mengalami sebuah komodifikasi menjadi sebuah objek dan sarana untuk menambah penghasilan dan mendapatkan keuntungan yaitu dengan di tampilkan di persimpangan lampu merah sleman Yogyakarta. Teori yang digunakan un tuk menganalisis tentang pementasan jathilan di jalanan antara subsestensi dan komodifikasi yaitu dengan menggunakan pisau analisis subsistensi James .C. Scoot dan komodifikasi Abercrombie. Adapaun tipe penelitian ini dengan menggunakan kualitatif deskriptif. Dan berlokasi di persimpangan lampu merah 10 KM magelang, Sleman Yogyakarta, karena banyak terdapat kelompok jathilan yang mementaskan jathilan di persimpangan jalan. Kemudian metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara mendalam (indepth interview) dengan menggunakan teknik purposif. Dari hasil penelitian menunjukan terjadinya proses subsistensi dan komodifikasi dimana seni Jathilan sendiri lebih dikenal sarat akan unsur-unsur kesakralan dan nilai-nilai budaya yang melekat. Namun sekarang ini, tari Jathilan mengalami proses komodifikasi yaitu bentuk kreasi baru yang lebih sederhana dipentaskan di jalanan oleh kelompok Jathilan yang terdiri dari 5 anggota, dan serta terdapat yang menggunakan tape dengan tujuan menunjukkan eksistensi seni njathilan kepada masyarakat, dan mendapatkan peluang pekerjaan dan income (pendapatan) tambahan. Di samping itu terdapat peran paguyupan seni jathilan yang berfungsi mewadahi dan melindungi kelompok jathilan dalam pementasannya ketika beradadi jalana agar terhindar dari razia polisi dan pungutan liar dari oknumoknum tertentu yaitu dengan membayar sejumlah uang iuran kepada paguyupan sebanyak 100 ribu perbulan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS S 57/19 Ald p
Uncontrolled Keywords: Kesenian Jathilan, Subsistensi Dan Komodifikasi
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
LUTHFI ALDIANTO, 071211433021UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorProf.Dr. Subagyo Adam.,Drs.Ms., NIDN: '0026015301UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 25 Sep 2019 09:44
Last Modified: 25 Sep 2019 09:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87563
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item