DIMAS RAHMAD SANUBARI, 071511233043 (2019) RESPON AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEBIJAKAN LARANGAN IMPOR SAMPAH DAUR ULANG TIONGKOK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text ABSTRAK.pdf Download (29kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (35kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (78kB)
	Text (FULLTEXT) FIS HI 61 19 San r.pdf Restricted to Registered users only until 26 September 2022. Download (2MB) | Request a copy
	Text JURNAL SKRIPSI_DIMAS RAHMAD SANUBARI_0711233043.pdf Download (232kB)

Abstract

Pada tahun 2018, Tiongkok memperbarui kebijakannya terkait ekspor impor sampah daur ulang di negaranya. Kebijakan National Sword dan Blue Sky, berisikan pembatasan ekspor sampah daur ulang ke Tiongkok. Kebijakan ini berpengaruh pada negara-negara yang selama ini bergantung pada industri daur ulang Tiongkok, tidak terkecuali Amerika Serikat. Menanggapi hal ini, AS sebagai pengekspor sampah terbesar ke Tiongkok merasa sangat terpukul. Untuk itu, Presiden Trump kemudian menanggapinya dengan meningkatkan tarif atas produk-produk Tiongkok, seperti panel surya, baja dan alumunium. Penelitian ini mempertanyakan alasan respon AS yang seperti itu. Menjelaskan alasan tersebut, peneliti menganalisis kondisi ekonomi Amerika yang berkaitan dengan teori merkantilisme. Peneliti juga mengamati keadaan sistemik dengan mengamati dinamika hubungan ekonomi Amerika dengan Tiongkok. Dari dua pengamatan tersebut diperoleh penjelasan bahwa Presiden Trump melakukan kebijakan ini untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat. Selain itu, pembebanan tarif ini juga berkaitan dengan memburuknya hubungan ekonomi AS dengan Tiongkok sejak kenaikan Presiden Trump.

Actions (login required)

View Item