Potensi Tanaman Jotang (Spilanthes acmella) sebagai Antiosteoporosis: Uji Aktivitas pada Sel Osteoblas dan Osteoklas in Vitro serta Isolasi Senyawa Kandungan di Dalamnya (Tahun Kedua)

Rr. Retno Widyowati, NIDN. 0005017701 and Wiwied Ekasari, NIDN. 0022016902 and Nenny Purwitasari, NIDN. 0019048006 (2018) Potensi Tanaman Jotang (Spilanthes acmella) sebagai Antiosteoporosis: Uji Aktivitas pada Sel Osteoblas dan Osteoklas in Vitro serta Isolasi Senyawa Kandungan di Dalamnya (Tahun Kedua). Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (FULLTEXT)
C16 - POTENSI TANAMAN JOTANG (SPILANTHES ACMELLA) SEBAGAI ANTIOSTEOPOROSIS.pdf

Download (2MB)
[img] Text (PEER REVIEW)
Val C-16.pdf

Download (1MB)

Abstract

Spilanthes acmella atau biasa yang disebut jotang merupakan tanman yang memiliki efek farmakologi yang bermacam-macam salah satu diantaranya untuk mengatasi osteoporosis. Tanaman ini sangat berpotensi dikembangkan menjadi produk Obat Herbal Terstandar. Agar dapat menjadi produk obat herbal terstandar bahan baku tanaman yaitu simplisia dan ekstrak yang akan digunakan haruslah sudah terstandardisasi. Tetapi nilai parameter standard dari tanaman ini belum ada pada Farmakope Herbal Indonesia. Sehingga diperlukan untuk menetapkan nilai parameter standard dari simplisia dan ekstrak S. acmella. Pada penelitian ini didapatkan nilai parameter standar dari simplisia dan ekstrak etanol 70% dari S. acmella yang tumbuh di Purwodadi Jawa Timur Indonesia. Parameter standar yang dilakukan pada penelitian ini adalah kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, susut pengeringan, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol yang masing-masing dilakukan dengan metode gravimetri. Selain itu juga dilakukan pengamatan mikroskopik baik pada tumbuhan segar maupun serbuk simplisia, penetapan kadar air yang dilakukan dengan metode destilasi toluen, dan penetapan kadar steroid total dihitung sebagai stigmasterol menggunakan KLT-densitometer. Seluruh metode yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan buku Farmakope Herbal Indonesia. Pada pengamatan serbuk simplisia ditemukan fragmen berkas pengangkutan dengan penebalan tangga, trikoma multiseluler, jaringan mesofil, stomata tipe anisositik, corolla dengan papilla, polen, fragmen kult biji, dan sel parenkin dengan butir aleurone. Didapatkan hasil beberapa parameter dari simplisia berupa kadar sari larut air 15,62 ± 0,55%, kadar sari larut etanol 3,33 ± 0,24 %, kadar steroid total 0,0131 ± 0,0029 %, kadar abu total 13,42 ± 0,08 %, kadar abu tidak larut asam 2,56 ± 0,21 %, susut pengeringan 15,20 ± 0,30 %, dan kadar air 13,64 ± 0,57 %. Kemudian untuk parameter standar dari ekstrak etanol 70% dari tanaman herba jotang berupa kadar sari larut air 65,24 ± 1,38 %, kadar sari larut etanol 27,92 ± 1,18 %, kadar steroid total 0,077 ± 0,025 %, kadar abu total 20,95 ± 2,27 %, kadar abu tidak larut asam 5,04 ± 2,46 %, susut pengeringan 25,81 ± 0,52 %, dan kadar air 16,59 ± 1,14 %. Tanaman ini juga tidak toksik setelah dilakukan pengujian toksisitas akut dengan LD50 21.000 dan toksisitas sub kronik baik pada tikus jantan ataupun betina.

Item Type: Other
Subjects: R Medicine
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Rr. Retno Widyowati, NIDN. 0005017701UNSPECIFIED
Wiwied Ekasari, NIDN. 0022016902UNSPECIFIED
Nenny Purwitasari, NIDN. 0019048006UNSPECIFIED
Depositing User: Mr M. Fuad Sofyan
Date Deposited: 21 Oct 2019 01:41
Last Modified: 21 Oct 2019 01:53
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87701
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item