TRADISI NGINGUNIN TRETANAN(Diskripsi Tradisi Ngingunin Tretanan Di Desa Jetis Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo)

Siti Musyarrofah, 071311733039 (2019) TRADISI NGINGUNIN TRETANAN(Diskripsi Tradisi Ngingunin Tretanan Di Desa Jetis Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (178kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (179kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (182kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FIS ANT 24 19 Mus t.pdf
Restricted to Registered users only until 30 September 2022.

Download (976kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kebudayan merupakan suatu kompleksitas yang terdiri dari berbagai bentuk seperti: pengetahuan, moral, adat istiadat, dan setiap kemampuan atau kebiasan yang ada di dalam masyarakat. Aspek kehidupan yang meliputi tata cara manusia berperilaku, kepercayan – kepercayan, dan sikap serta hasil kegiatan manusia disuatu individu maupun kelompok. Salah satu daerah yang masih memegang teguh tradisi budaya zaman dahulu yaitu Desa Jetis, Kecamatan Besuki - Kabupaten Situbondo. Tradisi yang masih dipegang adalah tradisi wetonan (ngingunin tretanan),yang merupakan bancaan atau selamatan yang dilakukan pada malam weton. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui makna, fungsi,dan tata cara masyarakat setempat dalam menjalani tradisi ngingunin tretanan. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif tipe deskriptif.Penentuan lokasi berdasarkan observasi adalah Desa Jetis Kecamatan Besuki - Kabupaten Situbondo, karena masyarakat mayoritas melaksanakan tradisi ngingunin tretanan daripada masyarakat lain. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam pada 7 informan di antaranya: aparat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat biasa yang melaksanakan tradisi ngingunin tretanan. Analisis data menggunakan teori kebudayaan dari Clifford Geerz tentang pattern of meaning, bahwa masyarakat merupakan pola makna yang diwariskan dalam bentuk simbol,di mana symbol tersebut digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan mengembangkan pengetahuan mereka. hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi ngingunin tretanan di desa jetis kecamatan besuki kabupaten situbondo dilakukan dalam satu bulan sekali yang di mulai dengan mempersiapkan komponen sesajen yang meliputi : nasi tumpeng, telur, bubur, bunga setaman, kue tujuh warna, uang dan kemenyan. sesajen kemudian dibacakan doa-doa dan di bagikan ke warga. nasi tumpeng, telur, bubur, dan bunga setaman di ketahui memiliki makna berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhan, sedangkan kue tujuh warna, uang, dan kemenyan belum diketahui maknanya secara jelas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS ANT 24/19 Mus t
Uncontrolled Keywords: kebudayaan, ngingunin tretanan, tradisi, bancaan dan simbol
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
Siti Musyarrofah, 071311733039UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDrs. Budi Setiawan, MA.UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 30 Sep 2019 00:52
Last Modified: 18 Dec 2019 06:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87873
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item