PENGARUH TERAPI ANTIBIOTIK TERHADAP LAMA PERIODE LATEN PADA KEHAMILAN DENGAN KETUBAN PECAH PREMATUR PRETERM DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

SHINTA DEWI RASTI, NIM011611133023 (2019) PENGARUH TERAPI ANTIBIOTIK TERHADAP LAMA PERIODE LATEN PADA KEHAMILAN DENGAN KETUBAN PECAH PREMATUR PRETERM DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
abstrak.pdf

Download (29kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (66kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (78kB)
[img] Text
full text.pdf
Restricted to Registered users only until 1 October 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: Http:///lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Prematuritas merupakan salah satu penyebab terbanyak kematian bayi di dunia. Ketuban pecah prematur (KPP) preterm atau dikenal dengan preterm premature rupture of membranes (PPROM) bertanggung jawab atas 30-40 persen kelahiran prematur. Antibiotik telah dikenal dan direkomendasikan sebagai terapi utama pada KPP preterm. Namun, pilihan regimen yang direkomendasikan untuk memperpanjang periode laten dan mencegah persalinan preterm masih kontroversial hingga saat ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan evaluasi pengaruh masingmasing terapi antibiotik yang diberikan terhadap lama periode laten dan outcome bayi pada kehamilan dengan ketuban pecah prematur di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif dengan design cross sectional. Data diambil melalui rekam medis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama periode Januari-Desember 2017. Kriteria inklusi adalah riwayat KPP pada kehamilan <37 minggu, diberikan terapi antibiotik, memiliki data persalinan, dan rekam medis dalam keadaan baik dan lengkap. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisis data dilakukan dengan uji komparasi Kruskal-Wallis untuk periode laten dan uji chi square untuk outcome bayi. Hasil: Total sampel yang didapatkan berjumlah 56 orang. Antibiotik yang digunakan adalah Cefotaxim 3x1gr (A), Ceftriaxon 2x1gr(B), dan Cefotaxim 3x1gr digantikan dengan Cephalosporin lainnya (C). Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna antara jenis antibiotik dengan lama periode laten dengan nilai p = 0,027 (p<0,05), dimana kelompok A memiliki median 52,67 jam, kelompok B 34,17 jam, dan kelompok C 264,91 jam. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada outcome bayi, baik mortalitasnya, berat badan lahir bayi, maupun skor Apgar di antara ketiga terapi yang digunakan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKA KK FK PD 85/19 Ras p
Uncontrolled Keywords: Preterm premature rupture of membranes, premature rupture of membranes, Antibotic, Latency period
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics > RG500-991 Obstetrics > RG551-591 Pregnancy
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
SHINTA DEWI RASTI, NIM011611133023NIM011611133023
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMaftuchah Rochmanti, '0011087407UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 01 Oct 2019 03:09
Last Modified: 01 Oct 2019 03:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/88003
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item