SINTESIS 4-METILBENZOILTIOUREA DAN UJI AKTIVITAS PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT PADA MENCIT (Mus musculus)

DWI INDRA PRAMITASARI, 050110068E (2005) SINTESIS 4-METILBENZOILTIOUREA DAN UJI AKTIVITAS PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT PADA MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-pramitasar-1680-ff1320-k.pdf

Download (341kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-pramitasar-1680-ff132_06.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Siswandono (2000) telah mensintesis 4-metilbenzoilurea dan dari basil uji aktivitas penekan sistem saraf pusat (uji potensiasi dengan tiopental) ternyata menunjukkan aktivitas yang lebih besar dibanding senyawa induk (benzoilurea). Studi lebih lanjut dari pengembangan turunan benzoilurea didapatkan bahwa ada hubungan liner yang bermakna antara sifat lipofilik dan elektronik turunan benzoilurea dengan aktivitas penekan sistem saraf pusat (gangguan koordinasi gerak). (Siswandono, 2000). Pada hubungan struktur aktivitas senyawa penekan sistem saraf pusat turunan barbiturat, penggantian atom 0 dengan atom S menyebabkan peningkatan aktivitas, awal kerja lebih cepat dan masa kerja yang lebih singkat. (Siswandono, 2000). Suzana (2004) telah mensintesis benzoiltiourea dan menguji aktivitas hipnotiknya pada mencit (Mus musculus). Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa benzoiltiourea mempunyai aktivitas yang lebih besar dibanding benzoilurea. Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi lebih lanjut terhadap senyawa benzoiltiourea melalui reaksi asilasi antara salah satu gugus amin pads tiourea dengan 4-metilbenzoil kiorida sehingga didapatkan senyawa 4-metilbenzoiltiourea. Metode yang digunakan adalah metode gabungan antara metode Schotten-Baumann dengan metode pencampuran kering dengan menggunakan pelarut tetrahidrofuran. Modifikasi molekul telah dilakukan dengan menambah gugus metil yang memiliki sifat lipofilik yang cukup besar Penambahan gugus diharapkan dapat menambah kemampuan senyawa dalam penembusan ke dalam membran biologis terutama penembusan pads barrier otak dan menigkatkan interaksi obat dengan reseptor, sehingga dapat menigkatkan aktivitas senyawa dibandingkan dengan senyawa induknya. Pada sintesis senyawa 4-metilbenzoiltiourea dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan aseton panas agar didapatkan senyawa yang murni. Hasil rekristalisasi senyawa 4-metilbenzoiltiourea berupa kristal jarum, lempeng tipis, mengkilat, tidak berbau dan berasa pahit. Persentase hasil sintesis yang diperoleh dari penelitian in adalah 50,26 %. Kemurnian senyawa 4-metilbenzoiltiourea hasil sintesis diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis dan penetuan titik lebur. Hasil uji menunjukkan adanya noda tunggal dengan tiga macam face gerak pads lempeng Kromatorafi Lapis Tipis , dan selisih titik lebur yang rendah (1°C) yaitu antara 181-1820C. Hal ini berarti bahwa senyawa hasil sintesis relatif murni. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer ultra violet (UV-Vis), spektrofotometer infra merah (FT-IR) dan spektrometer resonansi magnet inti (H-NMR). Dari ketiga spektrum yang dihasilkan oleh ketiga alat tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah 4-metilbenzoiltiourea

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF. 132/06 Pra s
Uncontrolled Keywords: ACYLATION, CENTRAL NERVOUS SYSTEM DEPRASSANTS
Subjects: Q Science > QD Chemistry > QD1-999 Chemistry
Q Science > QD Chemistry > QD450-801 Physical and theoretical chemistry
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
DWI INDRA PRAMITASARI, 050110068EUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorsiswandono, prof.Dr..MS.aptUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Sheli Erlangga Putri
Date Deposited: 16 Aug 2006 12:00
Last Modified: 11 Oct 2016 08:20
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8806
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item