ANDRO PRAMANA WITARTO, NIM011611133006 (2019) FAKTOR RISIKO TERJADINYA HAEC (Hirschsprungassociated Enterocolitis) PADA PASIEN PEDIATRI RAWAT INAP DENGAN HD (Hirschsprung’s Disease) di RSUD DR. SOETOMO. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text
FK.PD.118 Wit f ab strak.pdf Download (105kB) |
|
Text
FK.PD.118 Wit f daftar isi.pdf Download (76kB) |
|
Text
FK.PD.118 Wit f daftar pustaka.pdf Download (71kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FK.PD.118 Wit f.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Hirschsprung-associated Enterocolitis (HAEC) merupakan salah satu komplikasi tersering dan terparah dari Hirschsprung’s Disease (HD). Tingkat mortalitas pasien HD yang disertai enterokolitis lebih tinggi sekitar 29% dibandingkan dengan yang tidak mengalami enterokolitis. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi faktor risiko terjadinya HAEC pada pasien pediatri dengan HD. Metode: Sebuah studi cross-sectional dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien HD pediatri yang dirawat pada Januari 2015 hingga September 2018 di RSUD Dr. Soetomo. Analisis dilakukan dengan membandingkan keberadaan faktor risiko antara kelompok pasien HD dengan HAEC dan tanpa HAEC menggunakan uji Chi Square (χ2) atau Fisher Exact atau Mann-Whitney U dengan nilai p<0,05 dan Prevalence Ratio (PR). Hasil: 12 dari 40 pasien HD yang diteliti (30%) mengalami enterokolitis (HAEC). 28 pasien lainnya (70%) hanya terdiagnosis HD dan tidak mengalami enterokolitis. Hasil uji analisis terhadap 7 dari 8 faktor risiko yang meliputi usia saat terdiagnosis atau keterlambatan diagnosis HD (p=0,475), jenis kelamin (p=1,000), ukuran segmen usus aganglionik (p=0,749), kejadian trisomi 21 (p=0,515), kejadian associated congenital anomalies (p=1,000), riwayat HD pada keluarga (p=1,000), dan praoperasi atau pascaoperasi HD (p=0,564) menunjukkan tidak adanya hubungan sebagai faktor risiko dengan kejadian HAEC pada HD, sedangkan 1 faktor risiko lainnya, yaitu riwayat enterokolitis sebelumnya (p=0,000), menunjukkan adanya hubungan sebagai faktor risiko terjadinya enterokolitis pada HD. Kesimpulan: Tidak ada hubungan sebagai faktor risiko antara masing-masing keterlambatan diagnosis HD, jenis kelamin, ukuran segmen usus aganglionik, kejadian trisome 21, kejadian Associated Congenital Anomalies, riwayat HD pada keluarga, dan praoperasi atau pascaoperasi HD terhadap kejadian enterokolitis (HAEC) pada pasien HD pediatri, sedangkan ada hubungan sebagai faktor risiko antara riwayat enterokolitis sebelumnya dengan kejadian enterokolitis pada HD.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK.PD.118 Wit f | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hirschsprung’s Disease, enterokolitis, HAEC, faktor risiko, pediatri | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 16 Oct 2019 09:47 | |||||||||
Last Modified: | 16 Oct 2019 09:47 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89258 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |