PERBANDINGAN KADAR AUTOANTIBODI GLUTAMIC ACID DECARBOXYLASE SERUM PADA ANAK EPILEPSI INTRAKTABEL DAN EPILEPSI NON INTRAKTABEL

Novi Dwi Anggraini, NIM011328116304 (2019) PERBANDINGAN KADAR AUTOANTIBODI GLUTAMIC ACID DECARBOXYLASE SERUM PADA ANAK EPILEPSI INTRAKTABEL DAN EPILEPSI NON INTRAKTABEL. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
TKKli. 72-19 Ang p abstrak.pdf

Download (235kB)
[img] Text
TKKli. 72-19 Ang p daftar isi.pdf

Download (234kB)
[img] Text
TKKli. 72-19 Ang p daftar pustaka.pdf

Download (407kB)
[img] Text (FULLTEXT)
TKKli. 72-19 Ang p.pdf
Restricted to Registered users only until 21 October 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang : Epilepsi intraktabel merupakan kegagalan pemberian dua terapi adekuat dengan menggunakan obat anti epilepsi baik monoterapi atau terapi kombinasi untuk mencapai bebas kejang yang berkelanjutan. Kegagalan kontrol kejang menimbulkan efek medis, sosial, ekonomi, masalah perilaku dan hasil pendidikan akademis anak. Konfirmasi etiologi autoimun akan memasukan terapi imun sebagai bagian dari tatalaksana epilepsi yang membawa perbaikan klinis pada anak dengan epilepsi. Tujuan : Membandingkan kadar glutamic acid decarboxylase antibody serum pada anak epilepsi intraktabel dan epilepsi non intraktabel di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Metode : Studi kasus kontrol dilakukan pada anak epilepsi intraktabel dengan epilepsi non intraktabel antara November 2018-Januari 2019 di poli neurologi anak. Kadar glutamic acid decarboxylase antibody serum diperiksa dari kedua kelompok dengan ELISA. Analisis statistik menggunakan uji parametrik : Mann- Whitney U test. Hasil : Delapan puluh anak menjadi sampel penelitian dan terbagi dalam dua kelompok. Rerata usia 5,4 th (4 bulan-17 tahun) dan rerata lama pengobatan OAE 2,3 tahun (3 bulan-13 tahun). Setiap kelompok terdiri dari 40 anak. Kadar glutamic acid decarboxylase antibody pada kelompok anak epilepsi intraktabel didapatkan lebih tinggi dari anak epilepsi non intraktabel, rentang 140-410 ng/ml (median 243,3) dan 10-120 ng/ml (median 98,10) dengan nilai p<0.05. Tidak didapatkan korelasi antara kadar GADA dengan frekuensi kejang dengan rs = 0,09 (p:0,579) dan kadar GADA dengan lama terapi dengan rs = 0,179 (p:0,113) Kesimpulan : Anak dengan epilepsi intraktabel memiliki kadar glutamic acid decarboxylase antibody lebih tinggi dibandingkan anak dengan epilepsi non intraktabel tetapi tidak didapatkan korelasi antara kadar glutamic acid decarboxylase antibody dengan lama pengobatan dan frekuensi kejang.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKKli. 72-19 Ang p
Uncontrolled Keywords: glutamic acid decarboxylase antibody, epilepsi intraktabel, anak.
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Novi Dwi Anggraini, NIM011328116304NIM011328116304
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorIrwanto, NIDN: '8809700016UNSPECIFIED
Thesis advisorDarto Saharso, NIDN: '0010085002UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 21 Oct 2019 04:26
Last Modified: 21 Oct 2019 04:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89583
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item