PENGARUH POLOXAMER 188 TERHADAP LAJU DISOLUSI KURKUMIN DALAM DISPERSI PADAT KURKUMIN−POLOXAMER 188

DWI STYO NINGRUM, 050810034 (2012) PENGARUH POLOXAMER 188 TERHADAP LAJU DISOLUSI KURKUMIN DALAM DISPERSI PADAT KURKUMIN−POLOXAMER 188. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
DWI STYO NINGRUM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Saat ini telah banyak dilakukan pengembangan dan penelitian mengenai obat dari bahan alam yang dibentuk menjadi sediaan yang dapat diterima masyarakat. Selain itu sejalan dengan gerakan back to nature, terjadi peningkatan pada sektor industri obat dari bahan alam. Hal ini memberi imbas pada ketatnya regulasi obat oleh pemerintah (Depkes R.I., 2005). Namun kebanyakan bahan obat alam mempunyai bioavailabilitas oral yang rendah karena kelarutannya yang rendah dalam air. Oleh karena itu banyak dikembangkan beberapa metode seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperbaiki bioavailabilitas tersebut. Kurkumin merupakan suatu pigmen alam berwarna kuning yang berasal dari tanaman Curcuma longa dan juga Curcuma xanthorrhiza, telah banyak dijadikan sebagai suplemen makanan, bahan pewarna, bumbu masakan, dan juga untuk menyembuhkan penyakit. Kurkumin merupakan suatu obat spektrum luas yang memiliki berbagai efek terapi, yaitu sebagai antiinflamasi, antibakteri, antifungal, antikanker, antispasmodik, antioksidan, anti-HIV, antidiabetes (Banerjee et al., 2004; Aggarwal et al., 2007). Selain itu, penelitian menunjukkan kurkumin sangat aman dikonsumsi dosis besar pada berbagai hewan coba dan manusia (Kumar et al., 2003). Namun pada permasalahannya, kurkumin tidak dapat diabsorbsi secara sempurna di dalam saluran cerna. Kurkumin praktis tidak larut dalam suasana pH asam dan larut dalam suasana pH basa namun akan terdegradasi hidrolisis secara cepat dalam suasana pH basa tersebut (Paradkar et al., 2004). Bioavailabilitas kurkumin sebagai sedian per oral sekitar 60% (Kaewnopparat et al., 2009). Selain itu, laju permeasi kurkumin menunjukkan tingkat yang sangat rendah sehingga curcumin termasuk dalam Biopharmaceutics Classification System kelas IV (Wahlang et al., 2011). Pengembangan perbaikan biovailabilitas kurkumin sudah banyak dilakukan dengan harapan absorpsi kurkumin sebagai substansi obat mampu memberikan efek terapi secara maksimal. Beberapa penelitian pengembangan biovailabilitas kurkumin yang telah dilakukan seperti polymeric nanoparticle-encapsulated curcumin atau yang disebut nanocurcumin sebagai strategi terapi antikanker (Bisht et al., 2007), Gastro-Retentive Floating Drug Delivery System of Curcumin sebagai upaya terapi tumor gastrik (Shishu et al., 2008), Kompleks Curcumin-Soya Lecithin sebagai hepatoprotective (Kumar et al., 2008), Dispersi Padat Kurkumin-PVP (Paradkar et al., 2004), Dispersi Padat Curcumin-PEG 6000-PVP K-30 (Joshi et al., 2010). Berbagai penelitian tersebut menunjukkan upaya perbaikan dari permasalahan kurkumin sehingga kurkumin sebagai substansi bahan obat dari alam dengan efek terapi luasnya sangat potensial untuk dijadikan obat modern.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.F.11/13 Nin p
Uncontrolled Keywords: POLOXAMER 188,KURKUMIN, DISOLUSI
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
DWI STYO NINGRUM, 050810034UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAchmad RadjaramUNSPECIFIED
Depositing User: mat sjafi'i
Date Deposited: 13 Feb 2013 12:00
Last Modified: 01 Sep 2016 08:55
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9086
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item