HALIMATUS SA’DIYAH, 151611913051 (2019) HUBUNGAN PARITAS DENGAN INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI DESA KEMLAGIGEDE KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

	Text FV. KP. 199-19 Sad h abstrak.pdf Download (118kB)
	Text FV. KP. 199-19 Sad h daftar isi.pdf Download (122kB)
	Text FV. KP. 199-19 Sad h daftar pustaka.pdf Download (127kB)
	Text (FULLTEXT) FV. KP. 199-19 Sad h BR.pdf Restricted to Registered users only until 19 November 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Inkontinensia urine merupakan pengeluaran urine secara tidak sadar, sering pada orang tua dan menyebabkan meningkatnya risiko infeksi saluran kemih, masalah psikologis dan isolasi sosial. Inkontinensia cenderumg tidak dilaporkan, karena penderita merasa malu dan juga menganggap tidak ada yang dapat menolongnya. Faktor terjadinya inkontinensia urin antara lain jenis kelamin wanita, usia lanjut, monopouse, paritas tinggi, kelebihan berat badan. Paritas dimungkinkan menjadi faktor resiko penyebab inkontinensia urin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan paritas dengan inkontinensia urin pada lansia di Desa Kemlagigede Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan rangcangan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah paritas dan inkontinensia urin. Metode sampling yang digunakan adalah Random sampling, dengan sampel sebagian lansia yang mengalami inkontinensia urin di Desa Kemlagigede Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan berjumlah 40 lansia. Uji masalah penelitian menggunakan uji rank spearman, untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisa ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan inkontinensia urin, dimana paritas mempengaruhi inkontinensia urin karena adanya penurunan otot-otot panggul dan kandung kemih disebabkan oleh proses persalinan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi lansia mengenai inkontinensia urin, dan bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat menjadi acuhan tenaga kesehatan dalam mengembangkan pelayanan kesehatan khusunya pada lansia dengan inkontinensia.

Actions (login required)

View Item