KAMPUNG MANDAR: MIGRASI DAN ADAPTASI KOMUNITAS MANDAR DAN BUGIS-MAKASSAR DI BANYUWANGI TAHUN 1930-1980

WAHYU INDAH HASANAH, 121411433018 (2019) KAMPUNG MANDAR: MIGRASI DAN ADAPTASI KOMUNITAS MANDAR DAN BUGIS-MAKASSAR DI BANYUWANGI TAHUN 1930-1980. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (ABSTRACT)
KKB KK-2 FS.SEJ.64-19 Has k ABSTRAK.pdf

Download (30kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
KKB KK-2 FS.SEJ.64-19 Has k DAFTAR ISI.pdf

Download (27kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
KKB KK-2 FS.SEJ.64-19 Has k DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (80kB)
[img] Text (FULLTEXT)
KKB KK-2 FS.SEJ.64-19 Has k FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only until 27 November 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai migrasi dan adaptasi komunitas Mandar dan Bugis- Makassar di Banyuwangi tahun 1930-1980 beserta aspek-aspek yang terdampak dari adanya perpindahan tersebut. Skripsi ini lebih terfokus pada proses migrasi yang dilakukan orang-orang Mandar dan Bugis-Makassar ke Banyuwangi serta strategi adaptasi apa yang digunakan sehingga mereka dapat diterima. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, verifikasi sumber, interpretasi dan historiografi. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui penelusuran di perpustakaan dan kantor badan arsip di Surabaya dan Jakarta. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber lisan dan sumber foto. Sumber lisan didapatkan melalui wawancara dengan narasumber dari Keluarga Adat Mandar dan seorang pemerhati sejarah lokal di Banyuwangi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya migrasi komunitas Mandar dan Bugis-Makassar ke Banyuwangi disebabkan oleh faktor keamanan dan ekonomi Sulawesi Selatan. Orang Mandar dan Bugis-Makassar memasuki wilayah Banyuwangi pada awal abad XVIII melalui jalur perdagangan. Orang Mandar dan Bugis-Makassar di Banyuwangi tersebar di beberapa desa, antara lain Sukojati Kecamatan Blimbingsari, Kepuh Kecamatan Pakisaji, Watubunjul Kecamatan Giri, Kenjo Kecamatan Glagah. Strategi adaptasi orang Mandar dan Bugis-Makassar yang digunakan dalam bertahan di Banyuwangi adalah strategi perang, perdagangan dan perkawinan. Proses interaksi antara orang Mandar dan Bugis-Makassar dengan masyarakat lokal Banyuwangi, menghasilkan akulturasi budaya. Salah satu budaya yang terjadi akulturasi adalah tradisi Petik Laut. Tradisi Petik Laut dilaksanakan sesuai adat Mandar, namun di dalamnya juga terdapat Tari Gandrung dari Banyuwangi. Sedangkan tradisi yang masih terjaga keasliannya, adalah Saulak. Saulak merupakan upacara adat yang dilakukan untuk meminta izin kepada nenek moyang sebelum melakukan sebuah hajatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FS.SEJ.64/19 Has k
Uncontrolled Keywords: Adaptation, Banyuwangi, Bugis-Makassar, Mandar, Migration
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM711-806 Groups and organizations > HM756-781 Community
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Creators:
CreatorsNIM
WAHYU INDAH HASANAH, 121411433018UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSarkawi, 0029067101UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 27 Nov 2019 05:26
Last Modified: 27 Nov 2019 05:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/91579
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item