AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK DARI CAMPURAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BUNGUR (Lagerstroemia speciosa) DENGAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN JUWET (Syzygium cumini) DAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER

M. AINUN NAJIB ALY, 050810141 (2013) AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK DARI CAMPURAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BUNGUR (Lagerstroemia speciosa) DENGAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN JUWET (Syzygium cumini) DAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-alymainunn-23316&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-alymainunn-23316-1.FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Juwet (Syzygium cumini) dan bungur (Lagerstroemia speciosa), kedua tanaman tersebut secara empiris, sering digunakan dalam pengobatan tradisional diabetes di berbagai negara, terutama Indonesia. Daun juwet dan daun bungur juga sudah terbukti mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah secara signifikan pada hewan coba (tikus) diabetes yang telah diinduksi streptozotosin (Kumar et al, 2008; Saha et al, 2009). Kini, formulasi sediaan poliherbal campuran dari dua atau lebih tanaman mencuri perhatian banyak peneliti. Karigar Asif A et al, 2009 dan Patil et al 2010 sudah membuktikan bahwa formulasi sediaan poliherbal jauh lebih baik efektifitasnya jika dibandingkan dengan tunggalnya. Maka, pada penelitian ini, peneliti ingin mengevaluasi aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalam darah) dari campuran ekstrak etanol 96% daun bungur dengan ekstrak etanol 96% daun juwet. Evaluasi potensi hipoglikemik dilakukan melalui uji aktivitas terhadap hewan coba mencit diabetes hasil induksi aloksan. Pada penelitian ini juga dilakukan studi profil metabolit sekunder dari campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet dengan menggunakan instrumen KLT-Densitometer. Tujuan dilakukan studi profil metabolit sekunder ini adalah untuk memberikan bukti/data ilmiah terkait kandungan senyawa yang terkandung dalam kedua ekstrak tanaman tersebut. Untuk menginduksi keadaan diabetes pada hewan coba mencit menggunakan aloksan dengan dosis 150 mg/kg BB melalui intraperitonial. Mencit dikelompokkan menjadi delapan kelompok dengan jumlah mencit untuk tiap kelompoknya lima ekor. Aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalam darah) dari ekstrak daun bungur (28 mg/20 g BB), ekstrak daun juwet (28 mg/20 g BB), campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:1) 28 mg/20 g BB, campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:2) 28 mg/20 g BB, campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (2:1) 28 mg/20 g BB dibandingkan dengan kontrol (CMC-Na 0,5%) dan obat oral antidiabetes glibenklamid 0,013 mg/20 g BB.Juwet (Syzygium cumini) dan bungur (Lagerstroemia speciosa), kedua tanaman tersebut secara empiris, sering digunakan dalam pengobatan tradisional diabetes di berbagai negara, terutama Indonesia. Daun juwet dan daun bungur juga sudah terbukti mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah secara signifikan pada hewan coba (tikus) diabetes yang telah diinduksi streptozotosin (Kumar et al, 2008; Saha et al, 2009). Kini, formulasi sediaan poliherbal campuran dari dua atau lebih tanaman mencuri perhatian banyak peneliti. Karigar Asif A et al, 2009 dan Patil et al 2010 sudah membuktikan bahwa formulasi sediaan poliherbal jauh lebih baik efektifitasnya jika dibandingkan dengan tunggalnya. Maka, pada penelitian ini, peneliti ingin mengevaluasi aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalam darah) dari campuran ekstrak etanol 96% daun bungur dengan ekstrak etanol 96% daun juwet. Evaluasi potensi hipoglikemik dilakukan melalui uji aktivitas terhadap hewan coba mencit diabetes hasil induksi aloksan. Pada penelitian ini juga dilakukan studi profil metabolit sekunder dari campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet dengan menggunakan instrumen KLT-Densitometer. Tujuan dilakukan studi profil metabolit sekunder ini adalah untuk memberikan bukti/data ilmiah terkait kandungan senyawa yang terkandung dalam kedua ekstrak tanaman tersebut. Untuk menginduksi keadaan diabetes pada hewan coba mencit menggunakan aloksan dengan dosis 150 mg/kg BB melalui intraperitonial. Mencit dikelompokkan menjadi delapan kelompok dengan jumlah mencit untuk tiap kelompoknya lima ekor. Aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalam darah) dari ekstrak daun bungur (28 mg/20 g BB), ekstrak daun juwet (28 mg/20 g BB), campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:1) 28 mg/20 g BB, campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:2) 28 mg/20 g BB, campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (2:1) 28 mg/20 g BB dibandingkan dengan kontrol (CMC-Na 0,5%) dan obat oral antidiabetes glibenklamid 0,013 mg/20 g BB.Juwet (Syzygium cumini) dan bungur (Lagerstroemia speciosa), kedua tanaman tersebut secara empiris, sering digunakan dalam pengobatan tradisional diabetes di berbagai negara, terutama Indonesia. Daun juwet dan daun bungur juga sudah terbukti mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah secara signifikan pada hewan coba (tikus) diabetes yang telah diinduksi streptozotosin (Kumar et al, 2008; Saha et al, 2009). Kini, formulasi sediaan poliherbal campuran dari dua atau lebih tanaman mencuri perhatian banyak peneliti. Karigar Asif A et al, 2009 dan Patil et al 2010 sudah membuktikan bahwa formulasi sediaan poliherbal jauh lebih baik efektifitasnya jika dibandingkan dengan tunggalnya. Maka, pada penelitian ini, peneliti ingin mengevaluasi aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalam darah) dari campuran ekstrak etanol 96% daun bungur dengan ekstrak etanol 96% daun juwet. Evaluasi potensi hipoglikemik dilakukan melalui uji aktivitas terhadap hewan coba mencit diabetes hasil induksi aloksan. Pada penelitian ini juga dilakukan studi profil metabolit sekunder dari campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet dengan menggunakan instrumen KLT-Densitometer. Tujuan dilakukan studi profil metabolit sekunder ini adalah untuk memberikan bukti/data ilmiah terkait kandungan senyawa yang terkandung dalam kedua ekstrak tanaman tersebut. Untuk menginduksi keadaan diabetes pada hewan coba mencit menggunakan aloksan dengan dosis 150 mg/kg BB melalui intraperitonial. Mencit dikelompokkan menjadi delapan kelompok dengan jumlah mencit untuk tiap kelompoknya lima ekor. Aktivitas hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa dalam darah) dari ekstrak daun bungur (28 mg/20 g BB), ekstrak daun juwet (28 mg/20 g BB), campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:1) 28 mg/20 g BB, campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:2) 28 mg/20 g BB, campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (2:1) 28 mg/20 g BB dibandingkan dengan kontrol (CMC-Na 0,5%) dan obat oral antidiabetes glibenklamid 0,013 mg/20 g BB.Hasilnya campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:2) 28 mg/20 g BB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit diabetes hasil induksi aloksan secara signifikan (p<0,05) jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio (1:2) 28 mg/20 g BB mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit rata-rata sebesar 133,20 mg/dl (31,58%). Adapun campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio lainnya juga dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit diabetes hasil induksi aloksan, namun tidak signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif. campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio 1:1 (28 mg/20 g BB). Dalam waktu 7 hari, campuran dua ekstrak pada rasio tersebut mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit rata-rata sebesar 106,20 mg/dl (23,58%). Sedangkan campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet rasio 2:1 (28 mg/20 g BB). Dalam waktu 7 hari, campuran dua ekstrak pada rasio tersebut mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit rata-rata sebesar 60,20 mg/dl (17,26%). Uji kualitatif tanin yang meliputi uji gelatin, uji feriklorida dan uji KLT dilakukan pada bahan uji campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet berbagai rasio. Hasil uji gelatin dari semua bahan uji memberikan hasil positif berupa terbentuknya endapan putih setelah pemberian larutan gelatin 1%. Hasil uji feriklorida dari semua bahan uji juga memberikan hasil positif dengan perubahan warna larutan uji menjadi biru kehitaman yang menunjukkan adanya tanin terhidrolisis. Pada uji KLT dengan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak n-Butanol:Asam Asetat:Air (4:1:5), semua bahan uji juga menunjukkan noda berwarna hitam setelah disemprot dengan penampak noda larutan FeCl Profil metabolit sekunder dari campuran ekstrak daun bungur dengan ekstrak daun juwet dilakukan dengan metode KLT-Densitometer. Menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak n-Butanol:Asam Asetat:Air (4:1:5), semua bahan uji dilakukan eluasi kemudian dipayar dengan densitometer pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm. Pada pemayaran dengan sinar UV 254 nm, campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet pada rasio 1:1 dan 2:1 terdapat 4 noda yang muncul dan campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet pada rasio 1:2 terdapat 3 noda yang muncul. Namun terdapat dua (2) Rf dari ketiga campuran ekstrak ini yang mempunyai nilai saling mendekati yaitu 0,7 dan 0,9. Sedangkan pada pemayaran dengan sinar UV 366 nm, campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet pada rasio 1:1 dan 1:2 terdapat 3 noda yang muncul dan campuran ekstrak daun bungur dan ekstrak daun juwet pada rasio 2:1 muncul 2 noda. Adapun nilai Rf yang saling mendekati adalah 0,7 dan 0,9.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.FT.08/13 Aly a
Uncontrolled Keywords: POLYHERBAL; LAGERSTROEMIA SPECIOSA
Subjects: Q Science > QK Botany
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
M. AINUN NAJIB ALY, 050810141UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSukardiman, Prof.Dr., Apt. MSUNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 11 Mar 2013 12:00
Last Modified: 27 Jul 2016 11:02
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9169
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item