ANALISIS PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK HERBA KUNYIT DENGAN VARIASI LOKASI PENANAMAN MENGGUNAKAN METODE KLT-DENSITOMETRI

ANDREA PRIMA YUMANTHARA, 050810176 (2013) ANALISIS PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK HERBA KUNYIT DENGAN VARIASI LOKASI PENANAMAN MENGGUNAKAN METODE KLT-DENSITOMETRI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-yumanthara-23317&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-yumanthara-23317-1.FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (699kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Metabolit tanaman sangat beragam. Beragamnya Metabolit tersebut sangat dipengaruhi banyak faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi komposisi metabolit tanaman antara lain genetik tanaman dan varietas tanaman sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi komposisi metabolit tanaman antara lain asal geografis tempat penanaman, metode pengeringan yang dilakukan dan bagian dari tanaman yang digunakan. Kunyit merupakan tanaman yang sering digunakan di Indonesia. Pada beberapa pabrik jamu membeli kunyit dari pedagang namun para pedagang sendiri memperoleh simplisia tersebut dari beberapa lokasi yang berbeda. Dari fakta tersebut dimungkinkan komposisi metabolit dari tanaman berbeda-beda sehingga perlu penelitian lebih lanjut mengenai komposisi metabolit kunyit yang diambil dari beberapa lokasi penanaman yang berbeda. Pada penelitian ini menggunakan kunyit varietas Turina-3. Kunyit tersebut diambil dari beberapa lokasi penanaman yaitu lembang, Sukabumi dan Bogor. Ketiga lokasi tersebut memiliki perbedaan Jenis tanah, ketinggian dan iklim. Metode yang digunakan untuk membuat profil kromatogram adalah kromatografi lapis tipis (KLT)-Densitometri. Keuntungan lain dari analisis menggunakan kromatografi lapis tipis adalah preparasi sampel yang sederhana, kecepatan pemisahan yang optimal dan sensitifitas analisis yang tinggi. Tahap pertama adalah ekstraksi herba kunyit menggunakan etanol dengan menggunakan alat sonikator. Ekstrak kemudian dipekatkan menggunakan rotavapor. Ekstrak yang didapat kemudian dilakukan uji kadar air dengan metode pengovenan. Tahap selanjutnya adalah optimasi fase gerak dan panjang gelombang. Panjang gelombang dan fase gerak terpilih adalah yang menghasilkan peak profil kromatogram sebanyakbanyaknya. Dari hasil optimasi didapat panjang gelombang terpilih 366 nm dengan fase gerak terpilih klorofrom : methanol dengan perbandingan 40 :1.Tahap selanjutnya adalah validasi metode. Validasi metode yang dilakukan adalah selektifitas, robustness, stabilitas dan presisi. Uji selektifitas dilakukan pada semua sampel (Sukabumi, Bogor dan lembang) dengan λ dan eluen terpilih. Dari hasil uji selektifitas menunjukkan bahwa pemisahan noda pada sampel Sukabumi, Bogor dan lembang menghasilkan pemisahan yang baik. Selain itu dapat dilihat dari nilai Rf, jumlah dan warna noda pada masing-masing sampel berbeda yang menunjukkan bahwa sampel dengan asal lokasi yang berbeda memiliki komposisi senyawa yang berbeda. Dari hasil uji robustness pada kadar ekstrak pada tiap replikasi penotolan menunjukkan bahwa pada kadar 10 ug merupakan LOQ dari beberapa peak pada λ 366 nm. Sedangkan pada kadar 15–25 ug menghasilkan jumlah peak yang sama dengan perbedaan luas area pada masing-masing peak. Uji stabilitas dilakukan dalam plat KLT dan larutan. Dari hasil uji stabilitas dalam plat menunjukkan bahwa senyawa stabil dalam plat KLT selama waktu analisis berlangsung karena tidak ada noda yang keluar dari garis longitudinal setelah eluasi selama 3 jam. Dari hasil uji stabilitas larutan menunjukkan bahwa larutan sampel masih stabil dalam pelarut etanol absolute selama 1 hari. Hal ini terlihat dari nilai Rf noda dan jumlah noda yg sama dengan yang masih rp (recent paratus). Dari hasil uji presisi menunjukkan bahwa uji presisi memenuhi kriteria penerimaan presisi yaitu nilai standart deviasi dari major peak dalam plat yang sama < 0,01 dan nilai standart deviasi dari major peak pada intraday <0,05. Tahap selanjutnya adalah pembuatan profil kromatogram. Masingmasing Sampel Sukabumi dilakukan 13 replikasi penimbangan. Masingmasing replikasi ditambahkan etanol absolut 1,0 ml dan ditotolkan pada lempeng KLT silika gel GF254 sebanyak 20,0 μl. Kemudian dieluasi menggunakan eluen terpilih dan dilakukan scaning kromatogram pada λ 366 nm. Dari data profil kromatogram diperoleh nilai Rf, area dan % area. Dari data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan nilai korelasi spektra. Data yang telah dikelompokkan diproses menggunakan program multivariate analysis PCA (Principle Component Analysis). Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa adanya perbedaan profil kromatogram ekstrak herba kunyit dengan variasi asal tanaman (Sukabumi, Lembang dan Bogor) dengan pelarut pengekstraksi etanol 96% menggunakan metode kromatografi lapis tipis-densitometri. Dari persebaran kumpulan variable dari masing-masing sampel dapat dianalisis bahwa sampel bogor menempati kuadran 3 dan sampel Lembang menempati kuadran 4 dimana kedua sampel memiliki jenis tanah yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa kuadran 3 dan 4 menunjukkan kesamaan jenis tanah dan kuadran 1 dan 2 merupakan jenis tanah yang berbeda. Sampel Sukabumi dan Lembang masing-masing menempati kuadran 1 dan 4 sedangkan kedua sampel memiliki iklim yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa kuadran 1 dan 4 menunjukkan kesamaan jenis iklim. Pada hasil score-plot sampel yang memiliki nilai X dari terkecil sampai terbesar secara berurutan adalah sampel Bogor, Sukabumi dan Lembang sedangkan ketinggian lokasi penanaman dari terkecil sampai terbesar adalah Bogor, Sukabumi dan Lembang sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai X menunjukkan perbandingan ketinggian pada lokasi penanaman Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan profil kromatogram ekstrak herba kunyit yang berasal dari lokasi berbeda (Sukabumi, Lembang dan Bogor) yang ditanam pada lokasi yang sama untuk membuktikan pengaruh faktor eksternal terhadap profil kromatogram herba kunyit

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.FT.09/13 Yum a
Uncontrolled Keywords: CHROMATOGRAM PROFILE; CURCUMA DOMESTICA VARIETIES
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
ANDREA PRIMA YUMANTHARA, 050810176UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorGunawan Indrayanto, Prof.Dr.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 11 Mar 2013 12:00
Last Modified: 27 Jul 2016 10:54
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9170
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item