AKTIVITAS HIPOGLIKEMI DARI TEH HERBAL CAMPURAN BUAH PARE (Momordica charantia L.) DENGAN DAUN BUNGUR (Lagerstroemia speciosa) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

EVAN SUSANDI, 050810143 (2013) AKTIVITAS HIPOGLIKEMI DARI TEH HERBAL CAMPURAN BUAH PARE (Momordica charantia L.) DENGAN DAUN BUNGUR (Lagerstroemia speciosa) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-susandieva-23325&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-susandieva-23325-1.FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Buah pare (Momordica charantia L.) mempunyai efek hipoglikemik yang signifikan menurunkan kadar gula darah pada mencit yang diinduksi aloksan. Charantin adalah salah satu triterpenoid yang terkandung dalam Momordica charantia merupakan suatu substansi potensial dengan aktivitas antidiabetes (Krawinkel & Keding, 2006). Ekstrak rebusan daun bungur (Lagerstroemia speciosa) yang diberikan kepada mencit yang dipuasakan selama 18 jam mampu menurunkan secara signifikan kadar gula dalam darah sebesar 43,20% dibandingkan dengan kontrol diabetes. corosolic acid, komponen aktif dalam Lagerstroemia speciosa menunjukkan aktivitas antidiabetik dengan mekanisme kerjamirip dengan insulin(Saha et al.,2009). Pada penelitian ini digunakan formulasi kombinasi dari teh herbal campuran buah pare dan daun bungur dengan tujuan melihat potensi efek hipoglikemik pada mencit diabetes hasil induksi aloksan. Aloksan monohidrat (3 mg/20 g BB) diinjeksikan secara intraperitonial untuk menginduksi keadaan hiperglikemik pada mencit percobaan. Lebih lanjut, mencit dipuasakan selama 18 jam sebelum diinduksi. Setelah induksi aloksan, kadar glukosa dalam darah mencit diamati pada hari ketiga. Mencit dengan kadar glukosa dalam darah di atas 200 mg/dl adalah yang digunakan dalam penelitian. Kemudian mencit diabetes hasil induksi aloksan dibagi menjadi 8 kelompok dengan 6 ekor mencit tiap kelompoknya. Glibenklamid (0,013mg/20g BB) digunakan sebagai kontrol positif dan suspensi CMC-Na 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Kemudian terdapat kontrol normal yaitu mencit yang tidak mendapatkan perlakuan untuk mengamati kadar glukosa darah mencit pada saat berada dalam keadaan sehat. Kelompok I diberi perlakuan teh herbal buah pare (0,4ml/20g BB). Kelompok II,III, dan IV diberi perlakuan teh herbal kombinasi buah pare dan daun bungur dengan rasio 2:1, 1:1, dan 1:2 dengan dosis (0,4ml/20g BB). Kelompok V diberi perlakuan teh herbal daun bungur dengan dosis 0,4 ml/20g BB pada rasio. Semua kelompok uji diberikan masing-masing bahan uji selama 7 hari kemudian didapatkan hasil kadar glukosa darah pada hari ke-0 dan 7. Data dimasukkan ke dalam analisis Anova Two Way dilanjutkan dengan Post Hoc Test LSD (p<0,05). Dari hasil analisis statistik yang didapatkan adalah hanya kontrol positif dan kelompok IV yang yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap kontrol negatif. Selain melakukan uji aktivitas hipoglikemi, dilakukan juga pengamatan profil metabolit sekunder dalam teh herbal menggunakan metode KLT-Densitometri (fase gerak kloroform : methanol 9:1) pada sinar UV 254 nm dan 366 nm. Setelah itu dilakukan penyemprotan pereaksi penampak noda anisaldehid asam sulfat pada pelat KLT dilanjutkan dengan pemanasan untuk melihat adanya triterpenoid yang terkandung dalam teh herbal. Pada uji ini muncul beberapa noda berwarna keunguan. Pada teh herbal buah pare muncul 4 noda berwarna dengan harga Rf berkisar 0,28; 0,49; 0,60 dan 0,79 sedangkan pada teh herbal daun bungur, muncul 2 noda dengan harga Rf sekitar 0,41 dan 0,80. Data hasil pengamatan kadar glukosa darah mencit dari penilitian ini, memiliki nilai SD yang sangat besar. Hal ini mengindikasikan bahwa data yang diperoleh memiliki variasi yang sangat besar. Hal ini dapat terjadi karena kadar glukosa darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ada perbedaan variasi biologis antar hewan coba (meliputi kemurnian galur mencit, variasi umur dan perbedaan metabolisme tubuh), makanan, bahkan stress. Untuk melihat hasil uji aktivitas yang lebih jelas, diperlukan penggunaan hewan coba dengan variasi yang lebih kecil dengan rentang kadar gula darah awal yang lebih sempit.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.FT.14/13 Sus a
Uncontrolled Keywords: HYPOGLYCEMIC AVTIVITY; HERBAL TEA
Subjects: Q Science > QK Botany
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
EVAN SUSANDI, 050810143UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSukardiman, Prof.Dr., Apt. MSUNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 11 Mar 2013 12:00
Last Modified: 28 Jul 2016 08:12
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9176
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item