PERCOBAAN FRAKSINASI EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR ENDOFIT AGOT 16 B dari Aglaia odorata Lour.

HERI MUKTI AJI, 050810172 (2013) PERCOBAAN FRAKSINASI EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR ENDOFIT AGOT 16 B dari Aglaia odorata Lour. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-ajiherimuk-23372&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-ajiherimuk-23372-1FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Endofit adalah mikroorganisme yang berkoloni di dalam jaringan tanaman, tetapi tidak memberikan efek patogenik pada inangnya (Gunatilaka, 2006). Endofit dapat terdiri dari bakteri atau jamur, tetapi yang banyak diteliti adalah jamur (Strobel & Daisy, 2003). Endofit memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat besar karena tumbuh dalam tiap – tiap spesies tanaman dan dapet menghasilkan metabolit yang berbeda apabila tanaman inangnya tumbuh di tempat yang berbeda, meskipun dalam satu spesies tanaman (Joshi, Bhagobaty, 2011, Strobel et al., 2005). Pacar cina (Aglaia odorata Lour.) merupakan salah satu tumbuhan berkhasiat obat di Indonesia. Berdasarkan kriteria pemilihan tanaman yang diteliti endofitnya menurut Strobel & Daisy, 2003, pacar cina memenuhi kriteria sejarah etnobotani karena telah dimanfaatkan sebagai obat untuk perut kembung, sukar menelan, diare, batuk, pusing, memar dan bisul (Edwin, 2005). Pacar cina juga memenuhi kriteria tempat tumbuh yaitu tumbuh di Indonesia yang merupakan wilayah dengan biodiversitas tinggi. Salah satu mikroba endofit yang telah diisolasi dari Aglaia odorata Lour. adalah AGOT 16 B (Sugijanto et al., 2009). Kandungan metabolit sekunder yang dihasilkan AGOT 16 B sampai saat ini belum diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk memisahkan campuran senyawa dalam ekstrak etil asetat jamur endofit AGOT 16 B menjadi fraksi – fraksi dengan kromatografi kolom dan mengetahui kemungkinan beberapa golongan senyawa yang terkandung dalam tiap fraksi dengan bantuan pereaksi penampak noda. Penampak noda yang digunakan adalah anisadehid asam sulfat, ceri sulfat, Dragendorf, FeCl3 dan ninhidrin. Hasil fraksinasi dari 3,5 gram ekstrak menggunakan kromatografi kolom dengan beberapa komposisi campuran eluen n-heksana, etil asetat dan metanol secara gradien menghasilkan 23 fraksi. Tiap – tiap fraksi dibuat konsentrasi 5.000 ppm dan ditotolkan pada plat KLT sebanyak 10 μl kemudian dielusi dengan eluen hasil optimasi. Untuk fraksi 1 – 6 menggunakan eluen n-heksan : etil asetat : metanol 7 : 3 : 1, fraksi 7 – 14 menggunakan eluen n-heksan : etil asetat : metanol 2 : 2 : 2 : 1,5, fraksi 15 – 18 menggunakan eluen n-heksan : etil asetat : metanol 2 : 3 : 2 : 2, fraksi 19 – 20 menggunakan eluen kloroform : metanol 35 : 65, dan fraksi 21 – 23 menggunakan eluen kloroform : metanol 1 : 4. Setelah dieluasi kemudian dilakukan pengamatan kromatogram panjang gelombang UV 254 nm dan 366 nm. Hasil uji penampak noda menunjukkan semua fraksi positif terhadap penampak noda anisaldehid asam sulfat, hampir semua fraksi (kecuali fraksi no. 10) positif terhadap penampak noda ceri sulfat, fraksi 7, 8, 9, 10, 19, 20, 21 dan 23 memberikan hasil positif berupa noda merah muda terhadap penampak noda ninhidrin, fraksi 3, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 19, 21 dan 22 pada penampak noda FeCl3 memberi hasil positif berupa noda hitam dan dengan pereaksi Dragendorf tidak ada fraksi yang memberi hasil positif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.FT.27/13 Aji p
Uncontrolled Keywords: ENDOPHYTIC; AGOT 16 B; TLC
Subjects: Q Science > QK Botany
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
HERI MUKTI AJI, 050810172UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorGunawan Indrayanto, Prof. Dr. , Apt.UNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 18 Mar 2013 12:00
Last Modified: 02 Aug 2016 03:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9188
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item