PENGARUH ALPRAZOLAM TERHADAP JUMLAH SEL LEYDIG, JUMLAH SEL SPERMATOGENIK DAN TEBAL EPITEL TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT Mus musculus MODEL STRES KRONIS

FEDELITA AISTANIA PUTRI, NIM011714653006 (2019) PENGARUH ALPRAZOLAM TERHADAP JUMLAH SEL LEYDIG, JUMLAH SEL SPERMATOGENIK DAN TEBAL EPITEL TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT Mus musculus MODEL STRES KRONIS. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
TKR. 23-19 Put p ABSTRAK.pdf

Download (77kB)
[img] Text
TKR. 23-19 Put p DAFTAR ISI.pdf

Download (23kB)
[img] Text
TKR. 23-19 Put p DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (34kB)
[img] Text (FULLTEXT)
TKR. 23-19 Put p.pdf
Restricted to Registered users only until 6 December 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang: Prevalensi stres di masyarakat indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penggunaan obat hipnotik menjadi pilihan terapi. Penyalahgunaan obat hipnotik jenis benzodiazepine dalam alprazolam diidentifikasi sebagai permasalahan utama jenis narkoba. Ketergantungan benzodiazepine dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yaitu neurotransmiter dopamin dan serotonin. Paparan benzodiazepine dapat menimbulkan gangguan keseimbangan protein pro-apoptosis dan anti-apoptosis, dengan ditandai peningkatan protein pro-apoptosis serta menurunnya protein anti-apoptosis seperti dalam sel Leydig. Stimulasi Stres oksidatif akan mengaktifkan jalur apoptosis intrinsik. Tujuan: melihat penurunan jumlah sel Leydig, jumlah sel spermatogenik dan tebal epitel tubulus seminiferus pada mencit jantan setelah diberikan paparan stres dengan metode CUMS, kemudian diberi terapi pengobatan anti anxiety dosis maksimal dari alprazolam 4mg/kg/bb. Bahan dan cara: Hewan coba mencit (Mus musculus) galur Balb-c dilakukan proses aklimatisasi lalu randomisasi sampel pada tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K0), mencit tidak diberikan perlakuan ataupun obat, kelompok kontrol positif (K1), mencit diberi stressor metode CUMS selama masa spermatogenesis, kelompok perlakuan (K2), mencit diberi stresor dan obat alprazolam dengan merk dagang alganax dosis maksimal 4 mg/kg/bb yang diberi dengan cara sonde lambung. Pengukuran dilakukan setelah testis mencit dipotong melintang dan dilakukan proses HE (Hematoxylin-Eosin). Penghitungan dilakukan dibawah mikroskop cahaya (Olympus BX 41). Hasil: Uji Statistik pada variabel sel Leydig menunjukkan ada beda antar kelompok menggunakan uji kruskal wallis p=0,000 (p<0,05). Uji statistik pada sel spermatogenik, uji beda antar kelompok menggunakan uji ANOVA p=0,000 (p<0,05). Penghitungan tebal epitel tubulus seminiferous dilakukan dengan menarik ujung epitel menuju lumen. uji beda antar kelompok menggunakan uji ANOVA, p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan: pemberian alprazolam dapat menurunkan jumlah sel Leydig, jumlah sel spermatogenik dan menurunkan tebal epitel tubulus seminiferus pada mencit Mus musculus model stres kronis

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKR. 23-19 Put p
Uncontrolled Keywords: CUMS, alprazolam, sel Leydig, sel spermatogenik, tubulus seminiferus
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Kesehatan Reproduksi
Creators:
CreatorsNIM
FEDELITA AISTANIA PUTRI, NIM011714653006NIM011714653006
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRENY I TISHOM, NIDN: '0023107105UNSPECIFIED
Thesis advisorArifa Mustika, NIDN: '0015097006UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 06 Dec 2019 00:44
Last Modified: 06 Dec 2019 00:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92146
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item