PERBANDINGAN ANTARA SKOR PEDIATRIC SOFA + BE (BASE EXCESS) DENGAN SKOR PELOD-2 DALAM MEMPREDIKSI MORTALITAS PADA PASIEN SEPSIS PEDIATRI DI RUANG RESUSITASI RSUD DR. SOETOMO

Johaan Pawe Siampa (2019) PERBANDINGAN ANTARA SKOR PEDIATRIC SOFA + BE (BASE EXCESS) DENGAN SKOR PELOD-2 DALAM MEMPREDIKSI MORTALITAS PADA PASIEN SEPSIS PEDIATRI DI RUANG RESUSITASI RSUD DR. SOETOMO. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
PPDS.AT. 23-19 Sia p ABSTRAK.pdf

Download (32kB)
[img] Text
PPDS.AT. 23-19 Sia p DAFTAR ISI.pdf

Download (32kB)
[img] Text
PPDS.AT. 23-19 Sia p DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (46kB)
[img] Text (FULLTEXT)
PPDS.AT. 23-19 Sia p BR.pdf
Restricted to Registered users only until 19 December 2022.

Download (4MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Sepsis dan syok septik merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak yang dirawat di ruang rawat inap dan ruang perawatan intensif. Defenisi konsensus sepsis-3 menekankan bahwa sepsis adalah infeksi dengan kegagalan fungsi organ yang mengancam nyawa dan yang digunakan untuk menilai disfungsi organ pada guidelines tahun 2016 ini adalah SOFA skor, namun belum diterapkan pada pasien pediatri. Selain sistem skoring diatas ada parameter lain yang dapat digunakan untuk menilai mortalitas yaitu BE (Base excess). Sehingga diharapkan penggunaan pediatric SOFA skor dengan BE (Base Excess) dapat lebih baik dalam memprediksi mortalitas disbanding dengan PELOD-2 skor yang digunakan saat ini. Metode: Penelitian ini bersifat retrospektif observasional cohort yang dilakukan secara total sampling 1 tahun pasien pediatri yang masuk di ruang resusitasi dan kemudian dirawat di PICU. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan penilaian skor pSOFA, PELOD-2, dan BE pada 24 jam pertama dan setelah itu dilakukan penilaian BE pada 24 jam berikutnya. Semua data dilakukan analisis secara statistik. Hasil: Dari penelitian ini didapatkan bahwa usia yang terbanyak adalah pada usi 1-11 bulan, diagnosis yang terbanyak adalah pneumonia. Nilai rata-rata untuk PELOD-2, pSOFA, BE, BE24 terhadap outcome memiliki nilai yang signifikan dan bermakna dengan p<0.0001. Analisis PELOD-2 terhadap mortalitas memiliki sensitifitas 78.3%, OR 18.355 (7.807-43.157), p<0.0001. Analisis pSOFA terhadap mortalitas memiliki sensitifitas 78.3%, OR 20.186 (8.468-48.121), p<0.0001. Analisis BE terhadap mortalitas sesuai cut off point 86.7%, BE24 sebesar 96.7% OR dengan p<0.0001. Kesimpulan: Skor pediatric SOFA (pSOFA) lebih baik dibandingkan PELOD-2 untuk menilai mortalitas, BE24 lebih sensitif dibanding BE dalam menilai mortalitas. Sehingga penggunaan skor pSOFA+BE lebih baik dibandingkan skor PELOD-2 dalam memprediksi mortalitas pada pasien sepsis pediatri.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.AT. 23-19 Sia p
Uncontrolled Keywords: Sepsis Pediatri, PELOD-2, Pediatric SOFA (pSOFA), Bese Excess (BE)
Subjects: R Medicine > RD Surgery
R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Anestesiologi dan Reanimasi
Creators:
CreatorsNIM
Johaan Pawe SiampaNIM011418066307
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorARIE UTARIANINIDN8808130017
Thesis advisorBAMBANG PUJO SEMEDINIDN0008027306
Thesis advisorLUCKY ANDRIYANTONIDN0001027907
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 19 Dec 2019 02:30
Last Modified: 19 Dec 2019 02:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92850
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item