MAKROINVERTEBRATA BENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR PERUBAHAN KUALITAS AIR PADA BEBERAPA SUNGAI DI KALIMANTAN TIMUR

FATMAWATI PATANG (2019) MAKROINVERTEBRATA BENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR PERUBAHAN KUALITAS AIR PADA BEBERAPA SUNGAI DI KALIMANTAN TIMUR. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
DIS M 19 19 Pat m ABSTRAK.pdf

Download (29kB)
[img] Text
DIS M 19 19 Pat m DAFTAR ISI.pdf

Download (77kB)
[img] Text
DIS M 19 19 Pat m DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (94kB)
[img] Text (FULLTEXT)
DIS M 19 19 Pat m.pdf
Restricted to Registered users only until 23 December 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kualitas air di Daerah Aliran Sungai Mahakam (DAS Mahakam) semakin menurun seiring dengan meningkatnya kegiatan ekploitasi sumberdaya alam seperti kegiatan pertambangan, penebangan hutan secara besar-besaran, pertanian, pemukiman, dan pembangunan infrastruktur. Penurunan kualitas lingkungan perairan ini dapat menyebabkan perubahan pada struktur komunitas makroinvertebrata bentos yang menandakan adanya degradasi di perairan sungai tersebut, bergesernya komposisi taksa dari yang sensitif menjadi taksa yang toleran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi status terkini mengenai kualitas perairan DAS Mahakam dengan mengkaji makroinvertebrata bentos yang dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas lingkungan perairan di beberapa sungai di Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode Ex Post Facto pada 7 Sungai yang telah ditentukan. Pada setiap sungai akan ditentukan 3 stasiun penelitian. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali pada setiap sub stasiun. Penentuan titik sampling didasarkan atas perkiraan beban pencemar dan aktivitas yang terdapat di sepanjang aliran sungai. Untuk mendapatkan gambaran mengenai struktur komunitas makroinvertebrata bentos pada semua lokasi penelitian maka dilakukan analisa data yang meliputi : indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, INP, indeks biolotik (HBI, FBI, BBI, BMWP, dan ASPT), analisa kualitas air dengan menggunakan indeks NSF – WQI, dan untuk mengetahui hubungan kualitas air dan sedimen dengan struktur komunitas makroinvertebrata bentos dianalisis dengan menggunakan analisa partial least square (PLS) menggunakan software PAST program versi 3 b7. Hasil Penelitian yang di dapat dari 21 stasiun selama 2 periode pengambilan sampel yaitu pada bulan Desember 2015 dan Juni 2016 secara keseluruhan Makroinvertebrata bentos yang ditemukan pada beberapa sungai di Kalimantan Timur yaitu terdapat 31 taksa. Famili Chironomidae dan Baetidae selalu ditemukan di semua stasiun penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan indeks nilai penting (INP) bulan Desember 2015 menunjukkan bahwa pada sungai Karang Mumus terdapat kodominasi dari famili Chirononomidae dengan INP sebesar 97,33% dan Famili Thiaridae dari spesies Melanoides tuberculata dengan INP sebesar 44,07%. Berdasarkan nilai INP bulan Juni 2016 diketahui bahwa pada sungai Karang Mumus juga terdapat kodominasi dari Melanoides tuberculata dengan INP sebesar 68,32%, dan Chironomidae dengan INP sebesar 48,62%. Pada sungai Jembayan terdapat kodominasi tiga taksa yaitu Melanoides tuberculta (42,26), Acentrella parvula (25,31%) dan Baetis Plavistriga (21,92%). Sungai pampang di dominasi oleh Acentrella parvula dengan INP sebesar 57,38% dan Baetis plavistriga dengan INP sebesar 26,36%. Berdasarkan nilai indeks NSF – WQI bulan Desember 2015 diketahui bahwa sungai Karang Mumus memiliki kualitas air yang buruk. Sungai Jembayan dan Pampang memiliki nilai kualitas air dalam kategori tercemar. Nilai NSF – WQI bulan Juni 2016 menunjukkan bahwa sungai Karang Mumus, sungai Jembayan dan sungai Pampang tmemiliki kualitas air dalam kategori tercemar sedang. Indeks biotik yang cocok diterapkan di perairan sungai Kalimantan Timur adalah indeks HBI, FBI, BBI, BMWP, dan BMWP – ASPT. Pada pengamatan kecacatan morfologi , terdapat kecacatan morfologi pada Chironomidae yang ditemukan pada 6 sungai di Kalimantan Timur yaitu Chironomus sp mengalami kecacatan morfologi pada bagian gigi dan mandibula, Tanytarsus sp mengalami kecacatan pada bagian mandibula, Polypedillum sp mengalami kecacatan pada bagian gigi, dan Ablabesmyia mallochi mengalami kecacatan pada bagian antena. Berdasarkan hasil uji stres oksidatif menunjukkan bahwa Kadar SOD , CAT dan MDA tertinggi terdapat pada Chironominae dan Gomphus di sungai Karang Mumus diikuti oleh sungai Pampang dan sungai Nabah. Aktivitas SOD dan CAT pada Lestes tidak berbeda secara signifikan pada semua sungai, namun Lestes di sungai Nabah menunjukkan kadar MDA yang tertinggi. Chironominae dan Gomphus dapat digunakan sebagai organisme bioindikator pada sungai yang tercemar dengan tingkat polutan organik yang tinggi. Sementara itu, Lestes dapat digunakan sebagai organisme bioindikator pada sungai yang bersih, substrat kerikil, tetapi tercemar oleh logam berat dalam sedimen.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKC KK DIS M.19/19 Pat m
Uncontrolled Keywords: makroinvertebrata bentos, bioindikator, kualitas air, Kalimantan Timur.
Subjects: Q Science > QA Mathematics
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Matematika dan IPA (S3)
Creators:
CreatorsNIM
FATMAWATI PATANGNIM081417027302
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAgoes Soegianto, NIDN: 0003086204NIDN0003086204
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 23 Dec 2019 03:56
Last Modified: 23 Dec 2019 03:56
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93052
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item