Dwi Sunarto (2019) Analisis Hubungan Intensitas Bising Lingkungan Kerja Ruang Mesin Unit Asp Dengan Keluhan Tinnitus Pekerja Di Industri Gas Sidoarjo. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text 1 COVER.pdf Download (329kB)
	Text 2. ABSTRAK .pdf Download (33kB)
	Text 3. DAFTAR ISI .pdf Download (111kB)
	Text 4. BAB I .pdf Download (45kB)
	Text 5. BAB II .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (138kB) | Request a copy
	Text 6. BAB III .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (72kB) | Request a copy
	Text 7. BAB IV .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (105kB) | Request a copy
	Text 8. BAB V .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (118kB) | Request a copy
	Text 9. BAB VI .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (100kB) | Request a copy
	Text 10. BAB VII .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (32kB) | Request a copy
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (96kB)
	Text 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2023. Download (676kB) | Request a copy

Abstract

Kemajuan industri ditandai dengan meningkatnya penggunaan mesin di lingkungan pabrik yang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan pekerja, salah satunya adalah keluhan tinnitus. Tinnitus adalah gangguan fungsi pendengaran akibat terpapar bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pekerja yang dihubungkan dengan intensitas kebisingan dilingkungan kerja dengan keluhan tinnitus yang dialami oleh pekerja industri gas di Sidoarjo sehingga penelitian ini mendapatkan hasil berupa masukan keperusahaan untuk mengurangi pencemaran fisik seperti kebisingan yang tinggi di lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Berdasarkan rancangan penelitian, penelitian ini menggunakan penelitian analitik, ditinjau dari waktu termasuk penelitian cross sectional. Variabel penelitian antara lain usia, masa kerja, intensitas kebisingan dan keluhan tinnitus. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, pengukuran, pengisian kuisioner dan wawancara. Untuk mengukur intensitas kebisingan di lingkungan kerja dalam penelitian ini menggunakan alat Sound Level Meter (SML). Dan kuisioner Tinnitus Handicap Inventory (THI) untuk mengetahui tingkat keparahan keluhan Tinnitus pada pekerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dengan keluhan tinnitus (p=0,033) dengan jumlah pekerja yang mengalami Tinnitus sebanyak 12 orang atau 81,8% dan yang tidak mengalami sebanyak 2 orang atau 18,2%. Tidak ada hubungan antara usia pekerja dengan keluhan tinnitus (p=1,000). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja (p=0,505) dengan keluhan tinnitus yang dididerita oleh pekerja PT. X Industri Gas Sidoarjo. Tidak ada hubungan antara pola pajanan dengan keluhan tinnitus (p=0,165). Dengan tingkat keparahan keluhan pada pekerja yaitu 5 responden dengan keluhan sangat ringan (slight) sebesar 41,6%, 5 responden dengan keluhan ringan (mild) 41,6% dan 2 responden dengan keluhan sedang (16,8%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan anatara intensitas kebisingan dengan keluhan Tinnitus yang dialami oleh pekerja. Untuk melindungi pekerja dari paparan fisik lingkungan seperti kebisingan, perusahaan dapat memberlakukan penggunaan APT atau alat pelindung telinga bagi pekerja dan memasang peredam yang dapat menyerap suara dengan intensitas kebisingan yang tinggi seperti karpet berjenis Glasswool, Rockwool, foam, Cellulose Fiber dan Acourete Fiber untuk meredam kebisingan yang ada dalam ruangan.

Actions (login required)

View Item