Perkembangan dan Pendidikan masa pranatal: Mendidik Anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi Prenatal

Herdina Indrajati (2017) Perkembangan dan Pendidikan masa pranatal: Mendidik Anak sejak dalam kandungan melalui stimulasi Prenatal. Cetakan Kedua, 1 (1). KENCANA, JAKARTA, pp. 1-23. ISBN 978-602-1186-87-9

[img] Text (FULL TEXT)
Herdina Indrijati_Psikologi Perkembangan.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://118.98.227.122/libdikbud/index.php?p=show_d...

Abstract

“Pendidikan anak haruslah dimulai sedini mungkin.” Pernyataan ini sering kali kita dengar dalam perbincangan sehari-hari di antara para orang tua yang memiliki putra putri. Selain itu, berulang kali juga kita dengar dalam forum diskusi para ahli, kita baca di koran atau majalah yang membahas tentang pendidikan, kita saksikan dalam tayangan-tayangan di televisi, dan lain sebagainya. Pada intinya, pernyataan ini menunjukkan kepada kita semua bahwa pendidikan sangatlah penting sehingga harus diberikan sedini mungkin. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan bagi kita semua yaitu “sedini” mungkin itu dimulai semenjak “kapan?”. Pertanyaan di atas tentunya menggelitik rasa keingintahuan kita mengenai konsep “sedini mungkin.” Apakah pendidikan dimulai semenjak anak memasuki usia sekolah, dimulai semenjak masa prasekolah,semenjak bayi ataukah pendidikan bisa dimulai semenjak anak sejak dari dalam kandungan? Mungkinkah hal ini dilakukan? Jika Anda berpikir bahwa mendidik anak sejak dari dalam kandungan adalah hal yang mustahil untuk dilakukan, Anda SALAH! Jika Anda berpikir bahwa mendidik anak memang harus dimulai semenjak dari dalam kandungan, maka Anda SANGAT BENAR! Mendidik anak sedini mungkin haruslah dimulai sejak anak di dalam kandungan,semenjak janin. Karena kehidupan manusia dimulai sejak dari dalam kandungan maka pendidikan pun harusnya dimulai sejak kehidupan itu dimulai. Seperti yang diungkapkan oleh Monks dan Haditono (2002), sebenarnya secara biologis hidup manusia dimulai pada waktu konsepsi atau pembuahan demikian juga perkembangan psikologis manusia. Perubahan yang terjadi sesudahnya hanyalah bersifat kuantitatif.Dengan terungkapnya fakta bahwa kehidupan dimulai semenjak dari dalam kandungan, maka paradigma lama yang menyatakan bahwa rahim ibu adalah merupakan ruang tunggu bagi janin, yaitu tempat di mana janin hanya menunggu dan tidak melakukan aktivitas apa-apa sampai dia dilahirkan, tampaknya mulai dipatahkan oleh penelitian para ahli yang consern dengan dunia pralahir. Hasil penelitian yang paling mutakhir tentang dunia pralahir menunjukkan bahwa rahim ibu adalah ruang kelas, yaitu ruang di mana janin bisa belajar tentang banyak hal, belajar untuk mencapai perkembangan fisik dan psikis secara optimal, serta mengembangkan otak dan saraf bayi sebelum dilahirkan. Di dalam rahim ternyata janin bisa belajar, merasa, dan mengetahui perbedaan antara terang dan gelap, bayi pralahir mampu memperhatikan suara ibu, ayah, saudara, kakek, dan nenek atau mendengar suara musik, merasa sentuhan di perut ibu, bahkan merasakan perubahan emosi sang ibu. (Van de Carr dan Lehrer, 2001). Janin telah bereaksi terhadap rangsang dari luar dimulai sejak awal kehidupannya yang ditunjukkan dengan kemampuan janin mengadakan tingkah laku spontan atau perilaku berulang (habituasi), seperti mengisap jari maupun bereaksi terhadap suara-suara dari luar perut ibunya. (Monks dan Haditono, 2002). Melihat kenyataan seperti inilah maka sekali lagi saya tekankan bahwa seharusnyalah kita memberikan pandidikan atau menstimulasi janin agar nantinya bisa berkembang dengan optimal. Prinsip yang harus kita pahami bersama yaitu bahwa janin dapat belajar.

Item Type: Book
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF1-940 Psychology
Divisions: 11. Fakultas Psikologi > Psikologi Perkembangan
Creators:
CreatorsNIM
Herdina IndrajatiNIDN0722048305
Depositing User: Tn Nur Qomari
Date Deposited: 03 Feb 2020 01:57
Last Modified: 03 Feb 2020 01:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93716
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item