Efek Ekstrak Daun Singawalang (Petiveria alliacea) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah melalui Peningkatan Ekspresi AMPK-α1 pada Tikus Model Diabetes Melitus

Arifa Mustika and Roostantia Indrawati and Gadis Meinar Sari (2017) Efek Ekstrak Daun Singawalang (Petiveria alliacea) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah melalui Peningkatan Ekspresi AMPK-α1 pada Tikus Model Diabetes Melitus. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 6 (1). pp. 22-31. ISSN 2252-6218

[img] Text (Similarity)
Efek Ekstrak Daun Singawalang (Petiveria alliacea) dalam menurunkan kadar glukosa darah melalui peningkatan ekspresi AMPK-alfa1 pada Tikus model Diabetes Mellitus.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Peer Review)
Efek ekstrak daun singalawang (petiveria alliaceae) dalam menuru.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Artikel)
Efek Ekstrak Daun Singawalang (Petiveria alliacea) dalam menurunkan kadar glukosa darah melalui peningkatan ekspresi AMPK-alfa1 pada Tikus model Diabetes Mellitus.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (1MB)
Official URL: http://jurnal.unpad.ac.id/ijcp/article/view/15332

Abstract

Singawalang (Petiveria alliaceae) adalah tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia dan secara empiris digunakan oleh penduduk untuk mengobati diabetes melitus. Hingga saat ini, penelitian tentang pengaruh dan mekanisme ekstrak daun Singawalang dalam menurunkan kadar glukosa darah belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Singawalang terhadap penurunan kadar glukosa darah dan ekspresi AMPK-α1 pada hati. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rncangan acak lengkap. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Terapi dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada bulan April–Agustus 2015. Hewan coba tikus strain Rattus norvegicus dibuat model diabetes melitus, diinduksi dengan Streptozotocin. Sebanyak 25 tikus model diabetes melitus dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 adalah kelompok yang memperoleh ekstrak daun Singawalang dengan dosis 90 mg/kgbb, 180 mg/kgbb dan 360 mg/kgbb. Kelompok kontrol positif adalah kelompok yang memperoleh metformin dengan dosis 150 mg/kgbb dan kontrol negatif adalah kelompok tikus yang memperoleh vehikulum. Ekstrak dan metformin diberikan sehari sekali, personde selama 14 hari. Pada hari ke-15 setelah terapi, tikus diperiksa kadar glukosa darah dan dieuthanasia untuk diambil organnya. Ekspresi AMPK-α1 dinilai menggunakan imunohistokima. Data yang terkumpul dianalisis dengan ANAVA dan Wilcoxon (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kadar glukosa darah yang bermakna antara kontrol negatif dengan dosis 90 mg/kgbb, dosis 360 mg/kgbb, dan kontrol positif, antara dosis 180 mg/kgbb dengan dosis 360 mg/kgbb dan kontrol positif. Analisis terhadap ekspresi AMPK-α1 pada hati tikus menunjukkan perbedaan yang bermakna antara dosis 180 mg/kgbb dengan dosis 360 mg/kgbb dan kontrol positif. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak Singawalang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus model diabetes melitus melalui aktivasi AMPK-α1.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: AMPK-α1, blood glucose level, diabetes mellitus, Singawalang
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Faal
Creators:
CreatorsNIM
Arifa MustikaNIDN0015097006
Roostantia IndrawatiUNSPECIFIED
Gadis Meinar SariNIDN0004056612
Depositing User: arys fk
Date Deposited: 26 Feb 2020 06:59
Last Modified: 26 Feb 2020 06:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/94507
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item