Renegosiasi Identitas Anggota Hizbut Tahrir Indonesia Pasca Pencabutan Status Badan Hukumnya Oleh Pemerintah Indonesia

Ikhtiaruddin Shairazi (2019) Renegosiasi Identitas Anggota Hizbut Tahrir Indonesia Pasca Pencabutan Status Badan Hukumnya Oleh Pemerintah Indonesia. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (413kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (230kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (433kB)
[img] Text
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (812kB)
[img] Text
5. BAB II MENGENAL HIZBUT TAHRIR INDONESIA.pdf
Restricted to Registered users only until 5 March 2023.

Download (543kB) | Request a copy
[img] Text
6. BAB III MENJADI HTI PASCA PENCABUTAN STATUS BADAN HUKUMNYAOLEH PEMERINTAH INDONESIA.pdf
Restricted to Registered users only until 5 March 2023.

Download (576kB) | Request a copy
[img] Text
7. BAB IV RENEGOSIASI IDENTITAS HTI DENGAN MASYARAKAT DOMINAN.pdf
Restricted to Registered users only until 5 March 2023.

Download (673kB) | Request a copy
[img] Text
8. BAB VPENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only until 5 March 2023.

Download (231kB) | Request a copy
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (275kB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Renegosiasi identitas anggota Hizbut Tahrir Indonesia pasca pencabutan status badan hukumnya oleh pemerintah Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pemaknaan dan pengalaman HTI atas identitasnya pasca pembubaran organisasinya oleh pemerintah indonesia dan bagaimana pengalaman mereka menegosiasikanya dengan masyarakat dominan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini juga didukung oleh teori Interaksionisme Simbolik, teori Negosiasi identitas dari Stella Ting-Toomey dan Co-cultural Theory yang dikembangkan oleh Mark Orbe. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa HTI pasca putusan pembubaranya oleh pemerintah indoenesia mendapatkan berbagai stigma negatif dan perlakuan diskriminatif yang menyebabkan mereka mengalami krisis identitas. Penelitian ini juga menemukan adanya pemaknaan yang beragam dari HTI atas identitasnya pasca pembubaran tersebut. Pemaknaan tersebut antara lain mempertahankan identitas sebagai HTI, organisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereaka dan menjadi seorang muslim yang baik. Juga ditemukan bahwa dalam interaksinya dengan masyarakat dominan HTI mempunyai dua orientasi yaitu orientasi akomodasi dan orientasi sparasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS.S 05/20 Sha r
Uncontrolled Keywords: Renegosiasi Identitas Anggota Hizbut Tahrir Indonesia Pasca Pencabutan Status Badan Hukumnya Oleh Pemerintah Indonesia
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
Ikhtiaruddin ShairaziNIM071211433034
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDaniel Theodore SprarringaNIDN0715128401
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 05 Mar 2020 04:15
Last Modified: 05 Mar 2020 04:15
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/94836
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item