Mahacita Andanalusia (2020) Pengaruh Edukasi Dan Custom-Pillbox Oleh Apoteker Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus (Studi Di Puskesmas Tanjung Karang Mataram). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (583kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRACT KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (51kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (86kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB 1 PENDAHULUAN KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (90kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (403kB)
	Text (BAB 3) 6. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (78kB)
	Text (BAB 4) 7. BAB 4 METODE PENELITIAN KKC KK TF.06-20 And p.pdf Download (149kB)
	Text (BAB 5) 8. BAB 5HASIL PENELITIAN KKC KK TF 06-20 And p.pdf Restricted to Registered users only until 18 August 2023. Download (139kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB 6PEMBAHASAN KKC KK TF 06-20 And p.pdf Restricted to Registered users only until 18 August 2023. Download (129kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. BAB 7KESIMPULAN DAN SARAN KKC KK TF 06-20 And p.pdf Restricted to Registered users only until 18 August 2023. Download (56kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA KKC KK TF 06-20 And p.pdf Download (128kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. Lampiran KKC KK TF 06-20 And p.pdf Restricted to Registered users only until 18 August 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang menjadi masalah kesehatan secara umum di dunia. Secara global, telah terjadi peningkatan prevalensi penyakit selama 30 tahun terakhir. Peningkatan ini melaju dengan cepat pada negara-negara berkembang yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, penuaan, diet yang tidak sehat, obesitas, dan gaya hidup (WHO, 2016) Menurut IDF, Indonesia berada di posisi ke 6 pada negara dengan jumlah penduduk diabetes melitus terbanyak di dunia (IDF, 2017). Pencapaian terapi pada diabetes melitus yang optimal merupakan tujuan dari proses kerja sama antara tenaga kesehatan melalui pelayanan kesehatan. Apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan berpedoman pada asuhan kefarmasian (pharmaceutical care). Dalam menjalankan asuhan kefarmasian apoteker memiliki peran dalam mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan permasalahan terapi obat (Hepler & Strand, 1990). Salah satu permasalahan terapi obat yang paling sering terjadi adalah ketidakpatuhan terhadap terapi. WHO menyatakan bahwa pasien yang patuh terhadap terapi penyakit kronis hanya sebesar 50% dan angka ini lebih rendah di negara berkembang (WHO, 2003). Berdasarkan fakta mengenai rendahnya kepatuhan pasien terhadap terapi, diperlukan intervensi dengan pemberian edukasi dan pengingat untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kepatuhan pasien terhadap terapi diabetes melitus, menentukan pengaruh edukasi oleh apoteker terhadap kepatuhan terapi diabetes melitus, dan menentukan pengaruh edukasi dan pengingat oleh apoteker terhadap kepatuhan terapi diabetes melitus. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental, yaitu pretest posttest with control-group design. Jumlah kelompok pada penelitian ini terdiri dari kelompok kontrol, kelompok edukasi, serta kelompok edukasi dan pillbox. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner ARMS yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah menentukan nilai kepatuhan awal. Sebanyak 45 pasien direkrut dengan masing-masing kelompok 15 pasien, kemudian diberikan intervensi sesuai dengan kelompoknya. Intervensi yang diberikan berupa edukasi, yang diberikan secara verbal dan dengan bantuan pictogram, serta pemberian pengingat berupa pillbox yang telah disesuaikan. Pada tahap kedua, kepatuhan pasien kembali dinilai. Pada tahap ini, data yang berhasil terkumpul adalah dari 33 pasien. Perubahan nilai kepatuhan diukur dengan uji paired t-test dan perbandingan antara perubahan kepatuhan diuji dengan one way anova. Selain itu, dilakukan penilaian terhadap variabel moderator, yaitu variabel usia, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, jumlah obat yang diminum, efek samping yang dialami, frekuensi penggunaan obat, dan keyakian terhadap terapi. Hasil uji chi-square dan one way anova menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap variabel moderator untuk masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara nilai kepatuhan sebelum dan setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi edukasi dan pillbox (p<0,05). Dari masing-masing kelompok, diketahui bahwa perubahan kepatuhan yang berbeda adalah antara kelompok kontrol dan kelompok edukasi dan pillbox. Faktor utama yang memberikan perbedaan perubahan tersebut adalah adanya perubahan pada ketidakpatuhan penggunaan obat yang disengaja dan pengambilan obat kembali (p<0,05).

Actions (login required)

View Item