Penggunaan Digital Forensik Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial

Arif Satria Subekti (2019) Penggunaan Digital Forensik Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (769kB)
[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (599kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf

Download (787kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB I.pdf

Download (697kB)
[img] Text (BAB 2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only until 26 August 2023.

Download (715kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only until 26 August 2023.

Download (996kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only until 26 August 2023.

Download (586kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR BACAAN.pdf

Download (649kB)
[img] Text (KESEDIAAN PUBLIKASI)
Pernyataan Kesediaan Publikasi.pdf

Download (157kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Komputer forensik yang juga dikenal dengan nama digital forensik, merupakan salah satu cabang ilmu forensik yang berkaitan dengan bukti legal yang ditemui pada komputer dan media penyimpanan digital. Atau dapat diartikan bahwa digital forensik adalah penggunaan teknik analisis dan investigasi untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, memeriksa dan menyimpan bukti / informasi yang secara magnetis tersimpan / disandikan pada komputer atau media penyimpanan digital sebagai alat bukti dalam mengungkap kasus kejahatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Pada awal tahun 2014 ini publik dihebohkan dengan adanya kasus Florence Sihombing Mahasiswi Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada di Yogyakarta dan awal tahun 2019 dihebohkan dengan adanya perkataan Ahmad Dhani Prasetyo. Berlakunya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), terciptalah suatu bidang kajian baru dalam hukum menyangkut dunia maya (law in cyberspace). Kehadiran bidang baru ini membawa dampak perubahan bagi hukum di dalam hal kriminalisasi perbuatan-perbuatan yang ada di dunia siber. Maka di dalam hukum pidana di Indonesia, kedudukan alat bukti (informasi) elektronik sah sesuai dengan UU ITE. Jika dahulu, perbuatan-perbuatan merugikan di dunia siber sulit untuk dibuktikan, maka dengan keberadaan UU ITE ini dapat terbantu. Oleh karena dunia siber ada dimensi yang berbeda dengan dunia nyata maka pengaturan hukum dalam dunia siber tentu berbeda pula.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK2 TH 21/20 Sub P
Uncontrolled Keywords: Digital Forensik, Pencemaran Nama Baik, Media Sosial.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
K Law
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Arif Satria SubektiNIM031814153031
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang SuheryadiNIDN'0028096801
Thesis advisorTaufik RachmanNIDN'0017048004
Depositing User: Ani Sistarina
Date Deposited: 26 Aug 2020 13:06
Last Modified: 26 Aug 2020 13:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/97887
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item