PENGARUH SISTEM NIOSOM (SPAN 20-KOLESTEROL) TERHADAP KARAKTERISTIK SEDIAAN DAN PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DART BASIS GEL HIDROKSIPROPIL SELULOSA

Paramitha Ekanandini Afriliya, FF (2008) PENGARUH SISTEM NIOSOM (SPAN 20-KOLESTEROL) TERHADAP KARAKTERISTIK SEDIAAN DAN PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DART BASIS GEL HIDROKSIPROPIL SELULOSA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-afriliyapa-14720-kkbkk-2-p.pdf

Download (905kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Natrium diklofenak sebagai salah satu obat golongan antiinflamasi dapat mengiritasi lambung dan mengalami First Pass Effect sebelum mencapai target yang mengakibatkan efektivitasnya akan berkurang. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, natrium dikofenak dibuat dalam bentuk sediaan topikal yaitu gel. Pada sediaan topikal, salah satu parameter efektivitasnya adalah pelepasan bahan obat dari basis yang dipengaruhi dengan kelarutan bahan obat tersebut. Natrium diklofenak agak sukar larut dalam air dan memiliki koefisien partisi sebesar 13,4 sehingga bersifat hidrofob, bila diformulasi dalam basis yang bersifat hidrofil akan sulit terdispersi dengan baik yang akan mengakibatkan pelepasannya dari basis tidak optimal. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan dibentuk niosom (natrium diklofenak-Span 20-kolesterol) dengan perbandingan 1:6:6. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui pengaruh sistem niosom (natrium diklofenak-Span 20-kolesterol) dengan perbandingan 1:6:6 pada karakteristik sediaan gel dengan basis HPC. Dan yang kedua adalah untuk untuk mengetahui pengaruh sistem niosom (natrium diklofenak-Span 20-kolesterol) dengan perbandingan yang sama pada pelepasan natrium diklofenak dari basis gel HPC. Alat uji yang digunakan adalah rangkaian alat uji disolusi Hanson Research SR-6 pada media dapar fosfat salin pH 7,4 + 0,05 bersuhu 37°C dan kecepatan Evaluasi yang dilakukan meliputi pemeriksaan homogenitas kadar natrium diklofenak dalam sediaan, karakteristik sediaan meliputi organoleptis dan pH serta penentuan pelepasan natrium diklofenak. Selain itu juga dilakukan pengukuran efisiensi penjebakan niosom. Hasil pengamatan dari pengukuran efisiensi penjebakan niosom adalah 62,92% ± 2,99. Dari hasil uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa sediaan gel natrium diklofenak tanpa penambahan Span 20 dan kolesterol serta sediaan gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol tanpa dibentuk niosom homogen dan reprodusibel karena harga KV <6%. Sedangkan sediaan gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol dengan dibentuk niosom tidak reprodusibel karena harga KV >6% (9,10%). Hal ini dapat berpengaruh pada rangkaian uji penelitian yang lain. Perlu dilakukan optimasi cara pembuatan agar sediaan yang diperoleh dapat homogen dan reprodusibel. Dari hasil pengukuran pH didapatkan rerata pH berturut-turut untuk sediaan gel natrium diklofenak tanpa penambahan Span 20 dan kolesterol, gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol tanpa dibentuk niosom dan gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol dengan dibentuk niosom adalah 7,22+0,0591; 6,62+0,0490 dan 7,34+0,0287. Disimpulkan bahwa adanya niosom dapat meningkatkan pH sediaan gel natrium diklofenak. Dari hasil uji pelepasan natrium diklofenak dari basis diperoleh harga rerata fluks pelepasan adalah 142.0056 ± 6.0622; 57.1711 ± 0.5186 dan 56.2698 ± 0.7851 µg/cm2/menit'2 masing-masing untuk sediaan gel natrium diklofenak tanpa penambahan Span 20 dan kolesterol, gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol tanpa dibentuk niosom dan gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol dengan dibentuk niosom. Selanjutnya dari harga fluks dilakukan uji statistik dengan ANAVA satu arah pada derajat kepercayaan 95% (a = 0,05). Dari hasil uji statistik diperoleh hasil F hitung (386,50) lebih besar dari F tabel (5,14). Hal ini berarti bahwa terdapat minimal satu pasang formula sediaan yang memiliki harga fluks yang berbeda bermakna. Untuk mengetahui gel natrium diklofenak mana saja yang berbeda bermakna, maka dilakukan uji Honestly Significant Difference (HSD). Berdasarkan uji HSD dapat disimpulkan bahwa perbedaan bermakna terjadi pada gel natrium diklofenak tanpa penambahan Span 20 dan kolesterol dengan dua formula gel natrium diklofenak lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa laju pelepasan sediaan natrium diklofenak dengan sistem niosom (natrium diklofenak-Span 20-kolesterol) pada perbandingan 1:6:6 lebih kecil jika dibandingkan dengan gel natrium diklofenak tanpa penambahan Span 20 dan kolesterol. Namun tidak berbeda bermakna apabila dibandingkan dengan gel natrium diklofenak dengan penambahan Span 20 dan kolesterol tanpa dibentuk niosom. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai laju penetrasinya pada basis dan komposisi niosom yang sama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 87-10 Afr p (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available)
Uncontrolled Keywords: DICLOFENAC; SOLUBILITY
Subjects: R Medicine
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
Creators:
CreatorsNIM
Paramitha Ekanandini Afriliya, FFUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHj. Esti Hendradi, Dra., Apt., M.Si., Ph.D.UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 31 Mar 2011 12:00
Last Modified: 03 Aug 2016 06:40
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9914
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item