Hamidah (2020) Kritik Atas Adopsi IFRS: Perspektif Ekologi Akuntansi. Penerbit Peneleh, Malang. ISBN 978-623-92708-8-9
Text (Artikel)
Hamidah_Karil-15_Buku.pdf Download (6MB) |
|
Text (Peer Review)
Hamidah_Peer Review 015.pdf Download (1MB) |
Abstract
Sebagaimana diketahui bersama bahwa saat ini terdapat upaya untuk melakukan penyeragaman standar akuntansi di seluruh dunia. Wacana ini telah menjadi bahan pembicaraan, diskusi dan perdebatan dalam kalangan akuntan baik akademisi maupun praktisi di seluruh dunia, tak ketinggalan pula Indonesia. Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai International Financial Reporting Standards (untuk selanjutnya disingkat IFRS), khususnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Bagian pertama menguraikan cerita awal yang berupa sejarah yang melatarbelakangi mengapa kemudian muncul diskursus penyeragaman akuntansi internasional. Semenjak munculnya diskursus tersebut, di kalangan akademis muncul perdebatan mengenai keuntungan dan kerugian penyeragaman standar tersebut untuk diberlakukan di semua negara yang tentu saja punya budaya dan latar belakang yang berbeda. Berbagai kajian ilmiah baik berupa tulisan maupun penelitian telah dilakukan guna merespon wacana tersebut (lihat misalnya Abeysekera, 2005; Perry & Andreas, 2006; Soderstrom & Sun, 2010). Setelah dikaji lebih dalam ternyata diskursus globalisasi standar akuntansi masih menghasilkan opini dan temuan penelitian yang beragam. Sebagai negara berkembang dengan setting institusi dan latar belakang sosial, politik, ekonomi dan budaya yang berbeda dengan negara inisiator, Indonesia seolah tak mau ketinggalan untuk ikut serta terlibat dan mendukung upaya globalisasi akuntansi berupa pemakaian standar akuntansi tunggal yang mengikuti prinsip “gebyah uyah”. Gebyah uyah bisa diartikan dengan menyamaratakan keadaan. Dalam kontek penelitian ini saya melihat bahwa inisiator dan kreator IFRS bermaksud untuk memberlakukan standar ini sebagai one global standards. IASB berkeyakinan bahwa IFRS bisa diterapkan sebagai standar akuntansi di manapun. Anggapan ini bertentangan dengan teori keberagaman akuntansi yang berkeyakinan bahwa akuntansi tumbuh bersama lingkungannya. Secara ilmiah patut pertanyaan apakah prinsip “gebyah uyah” dalam konteks penerapan IFRS sebagai satu-satunya standar akuntansi yang berlaku di dunia masih relevan.
Item Type: | Book | ||||
---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | IFRS, Ekologi, Akuntansi | ||||
Subjects: | H Social Sciences H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting H Social Sciences > HG Finance |
||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Tn Sugeng Riyanto | ||||
Date Deposited: | 28 Oct 2020 03:18 | ||||
Last Modified: | 28 Oct 2020 03:18 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100422 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |