Agustinus Sally, 058510719
(1991)
Penatapan Kadar Solasodina dari Ranting Solanum Wrightii Benth dalam Berbagai Interval Waktu.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Berdasarkan peneiitian pada kultur kalus Solanum
wriqhtii Benth yang ditingkatkan kadar klorofilnya
ternyata tidak berhasil dideteksi adanya solasodina
karena diduga tidak adanya sel-sel khusus sebagai tempat
akumulasi, sehingga solasodina yang terbentuk segera
diuraikan. Dan peneiitian pada daun tanaman asal
tidak didapatkan solaosdina, tetapi pada buah dapat
dideteksi adanya solasodina. Diduga bahwa mekanisme
akumulasi solasodina pada tanaman Solanum wriqhtii
Benth berbeda dengan jenis tanaman solanum yang lain.
Maka dilakukan penetapan kadar solasodina pada ranting
tanaman Solanum wriqhtii Benth pda berbagai interval
waktu untuk mengetahui mekanisme akumulasi solasodina
dan kadar solasodina pada interval waktu tersebut.
Dari uji kualitatif solasodina dengan kromatografi
lapisan tipis dan kromatografi gas didapatkan
hasil sebagai berikut, sampel ranting yang diambil pada
pukul 6.00 dan 9.00 tidak didapatkan solasodina k a rena
belum ada yang ditranslokasikan kebuah. Solasodina
terdeteksi diranting pada pukul 12.00, 15.00,
18.00 dan 21.00. Pada saat yang sama pula oleh peneliti
lain dilakukan peneiitian terhadap kandungan solasodina
dari daun tanaman Solanum wriqhtii Benth
dengan waktu pengambilan sampel yang sama. Dari hasil penelitian tersebut tidak didapatkan solasodina pada
daun. Berarti pada waktu-waktu tersebut solasodina
yang dihasilkan didaun mungkin langsung dipindahkan
kebuah tanpa diakumulasi dahulu pada daun.
Dari hasil penetapan kadar solasodina secara
semikuantitatif pada ranting, diperoleh kadar yang
berbeda-beda untuk setiap interval waktu pengambilan.
Pada penetapan kadar total klorofil dari ranting
didapatkan bahwa tidak ada pengaruh kadar klorofil
terhadap kadar solasodina dalam ranting karena
diduga ranting hanya sebagai tempat lewatnya solasodina.
Actions (login required)
|
View Item |