M.Imron, 058510757
(1991)
Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum Wrightii Benth Dalam Berbagai Interval Waktu.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Telah dilakukan penelitian terhadap daun tanaman
Solanum wrightii Benth yang dilakukan pengambilan pada bu
lan Maret dan April 1990 dari Kebun Raya Cabang Purwodadi
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Daun diambil dengan berbagai interval waktu pengambi
lan yaitu pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 15.00 dan pukul
21.00. pengambilan daun dibedakan antara daun yang muda
dan daun tua. Daun yang diperoleh dibersihkan dari koto
ran, dikeringkan dengan sinar matahari, ditumbuk dijadikan
serbuk kemudian diayak dan dilanjutkan ekstraksi.
Ekstraksi dilakukan dengan tiga pelarut, yaitu petro
leum eter, aseton dan kloroform. DLtimbang 3,000 gram serbuk
daun Solanum wrightii Benth, kemudian dimasukkan kedalam
labu d e e tila s i 30 ml. Direfluks dengan 25 ml petroleum
eter selama dua Jam. setelah itu disaring dengan corong
Buchner, f i l t r a t yang didapatkan dikumpulkan sedangkan resi
du direflukfi kembali dengan 25 ml petroleum eter. Ekstraksi
diulang tiga kali masing-masing selama dua jam.
FLltrat yang didapatkan (fase petroleum e te r ) dilaku
kan u ji k u a lita t if dan dilanjutkan dengan u ji kuantitatif.
Residu direfluks kembali dengan 25 ml aseton selama dua
jam kemudian disaring melalui Corong Buchner, f i l t r a t ditampung,
residu direfluks kembali dengan 25 ml aseton. Eks
traksi dengan aseton in i diulang tiga kali masing-masing
selama dua jam. Resiau hasil ekstraksi dengan aseton dihdrolisa de -
ngan asam klorida 2 N, dididihkan dan selanjutnya dinetral
kan dengan natrium hidroksida 10%. setelah netral disaring
dengan corong Buchner dan f i l t r a t yang didapatkan dieks -
traksi dengan kloroform menggunakan corong pisah. Ekstraks
i dengan kloroform dilakukan pula terhadap residu hasil
hidrolisa. Residu hasil hidrolisa in i ditambah sejumlah
tertentu kloroform sehingga residu tersebut terendam. Sete
lah diekstraksi selama dua jam make*. disaring melalui co -
rong Buchner. F ilt r a t yang didapat dicampur dengan f i l t r a t
hasil hidrolisa dan akhimya campuran f i l t r a t (fase kloroform
in i dilakukan u ji k u a lita t if.
Dilakukan penetapan susut pengeringan. bertujuanuntuk
memperhitungkan senyawa steroid yang d is e lid ik i dengan per
nyataan prosentase dari bobot kering bahan. BLtimbang serbuk
daun 0,500 gram kemudian dimasukkan kedalam krus porse
lin yang sudah ditimbang konstan. Kemudian dipanaskan di
lemari pengering pada suhu 105° C sampai bobot konstan.
Dilakukan pula penetapan kadar k lo r o f il dengan menim
bang 0,100 gram serbuk daun dan dimasukkan kedalam beaker
glass 100 ml, tambahkan aseton kedalamnya sampai warna pada
jaringan terlepas. Tambahkan kalsium karbonat, saring
ekstrak, masukkan labu ukur 100 ml. Bilas dengan aseton
sampai tidak berwarna dan tambahkan aseton sampai garis
tanda. BLukur absorpsinya pada panjang gelombang 66> nm
dan 645 nm.Dari hasil u ji k u a lita t if dengan Kromatografi Lapisan
El.pis terhadap fas© kloroform, ternyata tidak terdeteks
i adanya solasodina. Eluen yang digunakan adalah kloro -
form : metanol <19 : 1) dengan penampak noda Dragendorf
spray.
Pada u ji k u a lita t if dengan Kromatografi Lapisan Tipis
terhadap fase petroleum eter digunakan eluen heksan :
e t i l asetat ( 7 : 3 ) dan penampak noda asam sulfat pekat :
metanol (1 : 1), didapatkan noda kromatogram yang berwarna
ungu merah seperti ditunjukkan standart kolesterol. Sete -
lah dilakukan pengukuran harga Bf nya, kemudian dilanjut -
kan penetapan kadar sterol totalnya dengan Densitometri.
Hasil pengukuran fase petroleum eter secara kuantita
t i f dengan Densitometri menunjukkan hasil dimana terjadi
penurunan kadar s te ro l total dari pengambilan pukul 06.00
sampai pukul 12.00, kemudian terjadi penlngkatan kadar ste
ro l total la g i sampai pukul 21.00.
Actions (login required)
|
View Item |