GUSTI AYU ANOM SUARTHA PUTRI, 050911197 (2013) PURIFIKASI DAN KARAKTERISASI METABOLIT DARI FRAKSI No. 101-149 DAN 210-213 EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR ENDOFIT Cladosporium oxysporum DARI Aglaia odorata LOUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 6. RINGKASAN.pdf Download (80kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FF.FT 08-14.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Telah diisolasi dari Aglaia odorata Lour jamur endofit Cladosporium oxysporum. Metabolit C. oxysporum dari Aglaia odorata secara KLT-Densitometri menunjukkan kandungan senyawa steroid dan terpenoid pada ekstrak etil asetatnya (Winarti, 2005). Senyawa terpenoid aktif melawan bakteri, jamur, virus dan protozoa (Cowan, 1999). Penelitian ini bertujuan melakukan pemurnian dan karakterisasi senyawa dari fraksi 101-149 dan fraksi 201-213 ekstrak etil asetat jamur endofit C. oxysporum dari Aglaia odorata Lour. Fraksi ekstrak etil asetat C. oxysporum 101-149 dan 201-213 diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga. Sistem eluen terpilih sebagai fase gerak pada proses fraksinasi yaitu kloroform dan metanol (3 : 1) secara gradien. Hasil kromatografi kolom diperoleh 11 fraksi, diantaranya terdapat fraksi yang berbentuk kristal yaitu fraksi 2-22. Pada fraksi vial ke 10-15, dilakukan uji kemurnian secara KLT dengan 4 sistem eluen yaitu n-heksan: EtOAc (1:1), CHCl3 : MeOH (19:1), CHCl3 : EtOAc (1:1), dan n-heksan : EtOAc (4:1). Scanning spektrum UV melalui KLT-densitometer didapatkan dua puncak yang belum terpisah pada noda dengan Rf 0,81 pada λmaks 347 nm. Semua fraksi aktif dibawah sinar lampu UV 254 nm, 366 nm dan positif dengan penampak noda anisaldehid-H2SO4. Deteksi dengan vanilin-H2SO4, fraksi 1 (Rf 0,8); 2 (Rf 0,14); 3 (Rf 0,14); 4 (Rf 0,11); 5 (Rf 0,11) menghasilkan noda berwarna biru dan fraksi 6 pada Rf 0,14 menghasilkan noda ungu. Deteksi dengan uap iodin menunjukkan noda kuning kecoklatan pada fraksi 1 (Rf 0,8); 2 (Rf 0,50); dan 9 (Rf 0,83). Deteksi dengan cerri-H2SO4 menunjukkan noda coklat muda pada fraksi 1 (vial ke 2-22) dengan Rf 0,76. Deteksi dengan DPPH 0,4% fraksi 1 (Rf 0,82) terdapat noda putih kekuningan. Semua fraksi memberikan hasil negatif dengan FeCl3. Fraksi no. 201-213 dianalisis KLT dengan eluen n-heksan : EtOAc (4:1) didapatkan noda tunggal dengan sedikit pengotor pada Rf 0,76. Uji kemurnian dilakukan KLT 4 sistem eluen yaitu n-heksan: EtOAc (1:1), CHCl3 : MeOH (19:1), CHCl3 : EtOAc : MeOH (1:1:1), dan n-heksan : EtOAc (1:4). Scanning spektrum UV melalui KLT-densitometer didapatkan dua puncak yang belum terpisah pada noda dengan Rf 0,81 pada λmaks 347 nm. Fraksi aktif dibawah sinar lampu UV 254 nm, 366 nm dan positif dengan anisaldehid-H2SO4 menghasilkan noda biru-keunguan (Rf 0,75). Dengan vanilin-H2SO4, menghasilkan noda biru (Rf 0,88); uap iodin menunjukkan noda kuning kecoklatan (Rf 0,88). Deteksi dengan cerri-H2SO4 menghasilkan noda coklat muda (Rf 0,75). Fraksi ini memberikan hasil negatif pada penampak FeCl3 dan DPPH 0,4%.

Actions (login required)

View Item