DINDA PUSPITASARI, 050911070 (2014) PROFIL PEMBERIAN INFORMASI OBAT ASAM MEFENAMAT DENGAN RESEP DI APOTEK WILAYAH SURABAYA UTARA (Metode Simulated Patient). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
6. RINGKASAN.pdf Download (171kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FF.KOM 04-14.pdf Restricted to Registered users only Download (967kB) | Request a copy |
Abstract
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No.36, 2009). Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat dilakukan salah satunya dengan pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan. Pemberian informasi obat dalam pelayanan kefarmasian memegang peran penting dalam rangka penggunaan obat yang rasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pemberian informasi obat asam mefenamat dengan resep oleh petugas apotek di apotek wilayah Surabaya Utara dengan dasar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Penelitian ini menggunakan metode simulated patient, dimana peneliti berperan sebagai pasien sesuai dengan skenario, yakni datang ke apotek yang terpilih secara acak sejumlah 37 apotek dengan membawa resep bertuliskan asam mefenamat untuk sakit giginya. Instrumen yang digunakan adalah check list, skenario, dan protokol yang diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum pengambilan data dilakukan. Hasil penelitian ini adalah petugas apotek yang melakukan pelayanan resep adalah 8,1% apoteker, 54,1% asisten apoteker, dan 37,8% karyawan apotek. Dari seluruh sampel 73% petugas apotek memberikan informasi obat, dengan rincian 8,1% apoteker, 40,5% asisten apoteker, dan 24,3% merupakan karyawan apotek. Petugas apotek memberikan informasi obat meliputi: dosis obat (8,1%), waktu pemakaian (8,1%), cara penggunaan (29,7%), jangka waktu pemakaian (2,7%), nama obat (2,7%), indikasi obat (10,8%), frekuensi penggunaan (62,2%), dan efek samping obat (2,7%). Sedangkan informasi cara penyimpanan serta aktivitas, makanan, dan minuman yang harus dihindari tidak ada satupun petugas apotek yang menyampaikan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petugas apotek terutama apoteker harus lebih meningkatkan pemberian informasi obat khususnya pada pelayanan resep guna menjamin penggunaan obat yang aman, efektif, dan rasional. Apoteker pun perlu memberikan edukasi pada masyarakat mengenai hak-hak mereka mengenai pemberian informasi dalam pelayanan resep serta tentang kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF. KOM 04 / 14 Pus p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | RESEP OBAT | ||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Komunitas | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs siti muzaroh | ||||||
Date Deposited: | 13 Jun 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Sep 2016 08:05 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10119 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |