Ita Mustikawati, 059912106 (2004) ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKALOID DARI DAUN Gendarussa vulgaris Nees. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-mustikawat-1593-ff67_06-t.pdf Download (333kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-mustikawat-1593-ff.67_06.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Gendarussa vulgaris Nees. merupakan tanaman obat tradisional yang termasuk dalam famili Acanthaceae. Berdasarkan etnomedisin, Gendarussa vulgaris Nees. digunakan masyarakat pedalaman Papua untuk kontrasepsi pria. Dari kajian kemotaksonomi, diketahui tanaman ini mengandung komponen alkaloid yang seringkali dilaporkan beracun dan mempunyai aktivitas fisiologi yang menonjol. Berkaitan dengan aktivitas farmakologi flavonoid Gendarussa vulgaris Nees sebagai inhibitor hialuronidase, maka dicoba untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa alkaloid yang terdapat pada daun Gendarussa vulgaris Nees. Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa alkaloid dari daun Gendarussa vulgaris Nees. Dari hasil skrining penelitian terdahulu menunjukkan bahwa bagian daun Gendarussa vulgaris Nees. mengandung alkaloid. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi bertahap serbuk daun Gendarussa vulgaris Nees. dengan n-heksana lalu etanol 60%, kemudian dilanjutkan dengan penambahan HCl 2 N (pH 3 – 4), dipartisi dengan kloroform, sehingga didapatkan fraksi kloroform I (senyawa non alkaloid) dan fraksi air. Pada fraksi air ditambah NH4OH 25% (pH 9 - 10), kemudian dipartisi lagi dengan kloroform, sehingga didapatkan fraksi kloroform II, untuk mendapatkan ekstrak kasar alkaloid, yang kemudian digunakan pada isolasi senyawa golongan alkaloid dari daun Gendarussa vulgaris Nees. Dari serbuk daun sebanyak 4,67 kg didapatkan fraksi kloroform II sebanyak 0,9 gram. Untuk pemisahan alkaloid dari fraksi kloroform digunakan kromatografi cair kilat dengan fase gerak diklorometana : aseton, didapatkan fraksi A (10,8 mg) dan fraksi B (170,3 mg). Pada fraksi B dilakukan pemisahan lebih lanjut dengan kromatografi cair kilat menggunakan fase gerak diklorometan : aseton, karena belum didapatkan satu noda. Namun hingga pemisahan tahap ketiga, noda yang didapatkan masih belum satu noda, sedangkan berat fraksi pada tahap isolasi yang terakhir (ketiga) sangat sedikit (15 mg). Sehingga fraksi yang digunakan untuk identifikasi adalah fraksi A. Pada fraksi A, dilakukan uji KLT dengan 3 macam kombinasi fase gerak, menunjukkan satu noda yang kemudian disebut dengan isolat A. Hasil identifikasi dengan spektrofotometri UV – VIS, memberikan serapan maksimum pada k 250,6 nm (yang merupakan ciri khas senyawa aromatis). Identifikasi spektroskopi inframerah menunjukkan adanya vibrasi ulur 0-H pada 3371,87 cm-2, vibrasi ulur N-H pada 2920,49 cm -2, vibrasi ulur C-H pada 2851,05 cm-1, vibrasi ulur C=0 pada 1664,72 cm-1, vibrasi ulur C=C aromatis pada 1506,54 cm-1, vibrasi tekuk C-H pada 1464,10 cm-1, vibrasi ulur C-0 pada 1105,31 cm-1, vibrasi tekuk aromatis luar bidang pada 817,89 cm-1 dan 721,44 cm -1 Untuk pengembangan penelitian lebih lanjut yang mendukung, perlu dilakukan struktur elusidasi alkaloid dari isolat A yang berasal dari daun Gendarussa vulgaris Nees. Dan juga perlu dilakukan penelitian lanjut guna mengetahui senyawa lain yang terdapat pada fraksi kloroform II.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.67/06 Mus i | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ALKALOIDS; ACANTHACEAE | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 09 Aug 2006 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 25 Oct 2016 23:01 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10160 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |