VALIANDRI PUSPADINA, 050110036 E (2006) UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA FRAKSI TOTAL ALKALOID DAUN JOHAR (Cassia siamea) PADA PLASMODIUM BERGHEI IN VIVO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-puspadinav-1618-ff120-06.log Download (263B)
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-puspadinav-1618-ff120-06.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Dewasa ini malaria masih merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian dengan angka yang tinggi. Mengingat adanya keresistensian dan Plasmodium terhadap beberapa obat anti malaria maka hal ini mendorong dilakukannya pencarian senyawa baru yang berfungsi sebagai obat antimalaria baik itu dari bahan alam ataupun dari hasil sintetis. Dari hasil alam tanaman yang telah diketahui memiliki potensi sebagai antimalaria adalah kinina, alkaloid dari kulit batang Cinchona sp. Selain itu juga ditemukannya artemisinin yang berasal dari Artemisia annua. Penelititan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari daun Cassia siamea sebagai antimalaria terhadap Plasmodium berghei secara In vivo dan mengetahui berapa besarnya nilai ED 50 dari daun ini. Dari beberapa penelitian terdahulu diketahui bahwa senyawa alkaloid masih memiliki potensi yang baik sebagai antimalaria. Salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan alkaloid adalah Cassia siamea. Dari hasil penelitian mengenai antimalari secara keseluruhan serta didukung oleh hasil penelitian dari E1-Sayyed (1984) yang menyebutkan terdapatnya senyawa alkaloid isokuinolina maka penelitian ini dirancang untuk mengetahui aktivitas antimalaria dari senyawa golongan alkaloid dari daun Cassia siamea secara In vivo. Serbuk daun seberat 2301 gram dihilangkan lemaknya dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksana. Kemudian ampasnya diangin-anginkan (1866 gram) dan diekstraksi lagi dengan etanol 90 % yang mengandung asam tartrat 1%. Hasil yang diperoleh dipekatkan dengan rotavapour sampai 1/d nya kemudian dibasakan dengan NH4OH sampai pH 8. kemudian diekstraksi lagi dengan CHC13. Hasil ekstraksi diperoleh sebanyak 97 gram, kemudian diambil 13 gram dan dilakukan pernisahan dengan kromatografi kolom vakum dengan menggunakan fase gerak (n-heksana : CHC13 : etanol) pada berbagai perbandingan. terhadap hasil tampungan Hasil akhir diperoleh fraksi total alkaloid sebanyak 4,058 gram. Kemudian dilakukan uji identifikasi dengan KLT yang memberi basil adanya noda berwarna jingga dengan penampak noda Dragendorff dengan harga Rf sebesar 0,36 dan 0,58. Dilakukan uji aktivitas antimalaria dari fraksi total alkaloid dengan menggunakan metode Peter Test. Parasit yang digunakan adalah Plasmodium berghei. Untuk kontrol positif digunakan klorokuin difosfat dan kontrol negatif menggunakan CMC Na 0,5 %. Besarnya persen penghambatan diperoleh dengan membuat hapusan darah tipis dan diwarnai dengan giemsa. Perhitungan dilakukan per 5000 eritrosit. Kemudian dihitung besarnya persen penghambatan, dari sini dapat diketahui besarnya ED50 fraksi total alkaloid daun Cassia siamea dengan analisis probit yaitu sebesar 0,25288 mg/kg BB. Sedangkan ED50 dari klorokuin difosfat sebesar 0,1511 mg/kg BB. Bila dibandingkan dengan beberapa uji antimalaria dari ekstrak tanaman yang lain seperti derivat artemisinin dan Dichroafebrifuga maka fraksi total alkaloid memiliki potensi sebagai obat antimalaria baru. Melihat hasil penelitian ini perlu dilakukan suatu penelitian lebih lanjut yang hasilnya nanti diharapkan dapat bermanfaat sebagai altematif pengganti obat-obat antimalaria yang kurang efektif lagi.

Actions (login required)

View Item