Dwi Fatmawati (2020) Harmoni Sosial Dalam Masyarakat Majemuk Di Karangrowo, Kecamataan Undaan, Kabupaten Kudus. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (115kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (104kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (77kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (168kB)
	Text (BAB II SOSIO HISTORIS DAN KERAGAMAN) 5. BAB II SOSIO HISTORIS DAN KERAGAMAN.pdf Restricted to Registered users only until 23 December 2023. Download (215kB) | Request a copy
	Text (BAB III MASYARAKAT MAJEMUK) 6. BAB III MASYARAKAT MAJEMUK.pdf Restricted to Registered users only until 23 December 2023. Download (737kB) | Request a copy
	Text (BAB IV HARMONI SOSIAL) 7. BAB IV HARMONI SOSIAL.pdf Restricted to Registered users only until 23 December 2023. Download (104kB) | Request a copy
	Text (BAB V PENUTUP) 8. BAB V PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 23 December 2023. Download (72kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (111kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 23 December 2023. Download (602kB) | Request a copy
	Text (PERNYATAAN PERMOHONAN EMBARGO) 11. PERNYATAAN PERMOHONAN EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (605kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini memotret harmoni sosial yang terjadi dalam masyarakat majemuk di Desa Karangrowo. Kemajemukan ini dilihat secara horizontal oleh adanya keberagaman agama dan kepercayaan (Islam, Kristen dan Penghayat Kepercayaan Sedulur Sikep). Harmoni sosial menjadi penting dalam masyarakat majemuk untuk meminimalkan potensi konflik. Maksud dari harmoni sosial dalam penelitian ini ialah berkaitan dengan kohesi sosial masyarakat majemuk di Desa Karangrowo serta sumbangsih modal sosial didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan dalam penelitan ini diambil dengan snowball. Paradigma penelitian yang digunakan ialah struktualisme. Adapun teori yang digunakan yaitu modal sosial oleh Robert Putnam guna menjelaskan harmoni sosial di Desa Karangrowo dan konsep masyarakat majemuk yang dikemukakan oleh Pierre van de Berg sebagai pendukung pembahasan masyarakat majemuk di Desa Karangrowo. Kohesi sosial masyarakat majemuk Desa Karangrowo tercipta karena adanya trah yang sama. Kesamaan identitas tersebut juga dikuatkan oleh budaya turun temurun dan sejarah Desa Karangrowo. Disamping itu, benturan – benturan dalam masyarakat juga ditemui pada kehidupan sosial politik dan keagamaan (ideologis). Bertemunya kemajemukan dalam kearifan lokal menjadi penguat hubungan sosial (trust) dan terbentuknya jaringan sosial (networks) lain di Desa Karangrowo. Nilai yang terkandung dalam kearifan lokal tersebut antara lain gotong royong, saling berbagi, kerukunan dan toleransi. Rasa saling percaya (trust) masyarakat Desa Karangrowo terindikasi dari kerjasama yang ditemukan dalam kirab budaya atau sedekah bumi. Trust dalam masyarakat Desa Karangrowo dipererat melalui jaringan sosial (network) yang berbentuk (1) ikatan vertikal; organisasi kemasyarakatan, keagamaan, politik (pemerintahan) dan (2) horizontal melalui kegiatan informal. Bentuk kepercayaan sosial dalam masyarakat majemuk di Desa Karangrowo ditemukan pada hubungan sosial dan organisasi.

Actions (login required)

View Item