Novidyah Pangestuti, 050110029E (2008) PENAPISAN Streptomyces Sp YANG MEMPUNYAI DAYA ANTIMIKROBA DARI ISOLAT TANAH KEBUN RAYA PURWODADI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-pembimbing-5597-ff1670-k.pdf Download (387kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-pembimbing-5597-ff16707.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Antimikroba dapat diperoleh dengan cara isolasi dari alam, dibuat secara semisintesis atau sintesis. Antimikroba dapat berfungsi sebagai antibiotika, antifungi, antijamur, antivirus dll. Mikroba penghasil antibiotika mayoritas berasal dari tanah. Streptomyces Sp merupakan bakteri yang khas penghuni tanah dan memberikan bau tanah. Penelitian ini ingin memanfaatkan tanah yang diduga banyak mengandung mikroorganisme terutama genus Streptomyces Sp yang dapat menghasilkan antibiotika. Dari penelitian pendahuluan di lingkungan Kebun Raya Purwodadi, diketahui tanah di daerah Leguminoceae mengandung Nitrogen, Phospor, Calsium, Magnesium dan lain-lain lebih banyak dari pada di daerah palm dan pisang. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tanah Leguminoceae dari Kebun Raya Purwodadi mengandung Streptomyces Sp yang memiliki aktivitas antimikroba. Juga akan diteliti profil daya antimikroba beberapa isolat Streptomyces sp tersebut terhadap Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Pseudomonas aeroginosa ATCC 27853, Candida albicans, dan Bacillus subtilis. Untuk mengisolasi Streptomyces Sp dari sampel tanah digunakan metode Lempeng Agar dengan cara sebagai berikut: 1 gram tanah dicampur dengan larutan steril 0.9% NaCl kemudian diambil 1 mL untuk ditambahkan ke dalam 10 mL ISP-4 padat, diinkubasi suhu 28°C selama 5 hari. Setelah tumbuh beberapa jenis species maka yang diduga Streptomyces Sp dibiakkan pada media ISP-4 Agar miring. Hasil isolasi Streptomycs Sp tersebut selanjutnya dibiakkan dalam media ISP-4 cair lalu di kocok menggunakan Shaker pada suhu 28°C selama 2 hari. Selanjutnya diambil 2 mL suspensi dan dibiakkan dalam 20 mL media ISP-4 padat. Pada tahap pembiakan ini setiap periode 24 jam (selama 14 hari)diambil l cetakan lubang (diameter 0,6 cm tinggi 1 cm) biakan Streptomyces Sp untuk ditanam pada permukaan media mikroba uji yang telah diinoklasi bakteri uji. Selanjutnya dilakukan inkubasi pada suhu 37°C. Setelah 24 jam diamati adanya diameter zona hambatan yang terbentuk di sekitar koloni untuk mengetahui daya hambatan Streptomyces Sp terhadap mikroba uji menggunakan metode modifikasi difusi cetak Agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Tanah Kebun Raya Purwodadi dari daerah Leguminoceae berhasil diisolasi Streptomyces sp sebanyak 49 Species. Dan 49 Streptomyces Sp tersebut yang menunjukkan daya hambat antimikroba terhadap bakteri Gram positif, Gram negatif dan jamur sebanyak 11 isolat (22%). Profil daya antimikroba 11 isolat Streptomyces sp menunjukkan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeroginosa, serta Candida albicans. Secara kualitatif menunjukkan bahwa awal aktivitas ke 11 isolat Streptomyces sp di mulai pada hari ke 2 (Streptomyces Sp 22, 24, 36, 44, dan 46), tetapi rata- rata awal aktivitas di mulai pada hari ke 4, aktivitas Streptomyces Sp terdeteksi sampai hari ke 14 tetapi rata-rata aktivitas antimikroba terdeteksi selama 12 hari, puncak aktivitas dicapai pada hari ke 5, tetapi rata-rata puncak aktivitas terjadi pada hari ke 7-8 dan besarnya potensi berbeda-beda tergantung jenis bakteri uji yang digunakan.

Actions (login required)

View Item