SUSANTI, 050312669 (2009) PERBANDINGAN KADAR SENYAWA AKTIF N-4-METIL BENZOIL SEFALEKSIN YANG DITETAPKAN SECARA IODOMETRI DAN MIKROBIOLOGI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-susanti-8835-abstract-8.pdf Download (365kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-susanti-8534-ff0408.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
N4-metil benzoil sefaleksin merupakan salah satu turunan sefalosporin generasi pertama yang memiliki aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 yang lebih tinggi dibandingkan sefaleksin. Aktivitas N-4-metil benzoil sefaleksin sebagai antibakteri hanya dapat terjadi bila cincin β-laktam masih utuh atau masih dalam bentuk senyawa aktifnya. Dengan demikian besarnya aktivitas antibakteri tergantung pada besarnya kadar senyawa aktif. Untuk itu perlu dilakukan analisis kuantitatif terhadap kadar senyawa aktif N-4-metil benzoil sefaleksin. Senyawa aktif yang dimaksud adalah senyawa yang masih mengandung cincin β -laktam dan dapat menimbulkan aktivitas farmakologis. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar harus merupakan metode yang selektif terhadap gugus β -laktam, yaitu metode yang mampu membedakan kadar senyawa aktif dan tidak aktif. Pada penelitian ini digunakan dua metode untuk penetapan kadar senyawa aktif N4-metil benzoil sefaleksin yaitu metode iodometri dan metode mikrobiologi. Prinsip metode iodometri adalah iodium hanya dapat bereaksi dengan cincin β -laktam yang tidak utuh, sehingga kadar senyawa aktif yang merupakan cincin β -laktam utuh dapat ditentukan. Sedangkan penetapan kadar secara mikrobiologi dilakukan dengan metode penetapan uji potensi antibiotika. Hasil analisis kadar yang ditetapkan secara iodometri dan secara mikrobiologi dinyatakan dalam prosentase kadar senyawa aktif terhadap larutan mula-mula. Untuk mendapatkan larutan uji dengan kadar senyawa aktif yang berbeda-beda dilakukan pemanasan pada berbagai suhu yaitu suhu kamar, suhu 70°C, dan 80°C selama 2 jam. Uji potensi dilaksanakan dengan menyetarakan kadar senyawa pembanding dengan kadar senyawa uji dari berbagai perlakuan suhu yang ditetapkan secara iodometri. Hal ini berarti kadar yang ditetapkan secara iodometri merupakan kadar senyawa aktif yang sebenarnya terkandung dalam sampel. Analisis data diperkuat dengan data rentang kadar senyawa aktif secara iodometri yang memenuhi rentang kadar secara mikrobiologi. Hasil penetapan rasio potensi menunjukkan bahwa pada sampel perlakuan suhu kamar, suhu 70°C, dan suhu 80°C, rasio potensi yang diperoleh tidak berbeda bermakna dengan 100 %. Dengan demikian metode iodometri dapat digunakan untuk menetapkan kadar senyawa aktif N-4-metil benzoil sefaleksin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.04/08 Sus p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ANTIBIOTICS � PHARMACOKINETICS | |||||||||
Subjects: | R Medicine | |||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 23 Jan 2009 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 21 Oct 2016 18:25 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10202 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |