GUGUS VIRIA.NTI, 050312736 (2009) AKTIVITAS ANTIMALARIA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN JOHAR (Cassia siamea Lamk) PEMBERIAN INTRAPERITONEAL PADA MENCIT TERINFEKSI Plasmodium berghei. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-viriantigu-9022-abstract-8.pdf Download (401kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-viriantigu-8903-ff6608.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Malaria masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di daerah-daerah tropis dan subtropis diantaranya Afrika, Asia Timur, India dan Indonesia. Yang menjadi salah satu penyebabnya adalah resistensi Plasmodium terhadap beberapa obat antimalaria. Melihat fenomena ini maka penelitian¬-penelitian untuk memperoleh obat antimalaria baru, baik itu berasal dari bahan alam ataupun dari hasil sintesis masih terus dilakukan. Beberapa tanaman yang sudah terbukti mempunyai aktivitas antimalaria antara lain Cinchona Sp. (Rubiaceae) dan Artemisia annua. Beberapa golongan senyawa yang telah diisolasi dari tumbuhan telah menunjukkan aktivtas antimalaria, diantaranya senyawa golongan alkaloid, quassinoid, sesquiterpen, triterpenoid, flavonoid, xanthon, quinon. Salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan alkaloid adalah Cassia siamea Lamk, tanaman ini jugs digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk mengobati malaria. Hasil penelitian terdahulu oleh El-Sayyed (1984) dinyatakan terdapat senyawa alkaloid isokuinolina dan dari hasil penelitian aktivitas antimalaria fraksi kloroform daun johar dinyatakan bahwa tanaman ini mempunyai aktivitas antimalaria. Kloroform sebagai pelarut mempunyai kelemahan bersifat karsinogenik oleh karena itu dilakukan penggantian pelarut etil asetat. Penelitian aktivitas antimalaria fraksi etil asetat secara in vitro dan in vivo peroral menunjukkan hasil yang baik. Dalam upaya pengembangan daun johar (C. siamea Lamk) sebagai fitofarmaka maka perlu juga dilakukan penelitian aktivitas antimalaria fiaksi etil asetat daun johar in vivo dengan rute yang berbeda, salah satunya melalui rute intraperitoneal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan aktivitas antimalaria fraksi etil asetat daun C. siamea Lamk secara in vivo pemberian intraperitoneal dengan mengetahui besarnya nilai ED50. Pembuatan fraksi uji diawali dengan menyerbuk daun C siamea Lamk segar seberat ± 30 kg dan diperoleh berat serbuk 10,153 Kg. Serbuk daun dimaserasi dengan n-heksan kemudian disaring. Serbuk hasil maserasi dikeringkan lagi dengan diangin-anginkan dan diperoleh beratnya 9,6925 Kg. Selanjutnya dilakukan ekstraksi serbuk hasil maserasi dengan larutan etanol 90% yang mengandung asam tartrat 1% hingga diperoleh ekstrak etanol cair yang bersifat asam. Ekstrak tersebut dipekatkan dengan rotavapour hingga tinggal 1/3 volume awalnya. Setelah itu dilakukan pembasaan dengan penambahan NH4OH 2,5% sampai diperoleh pH 8, didiamkan selama 24 jam kemudian disaring. Ekstrak yang didapat diuapkan kembali menggunakan rotavapor hingga diperoleh ekstrak etanol kental sebanyak 1,683 Kg. Setelah itu dilakukan ekstraksi dengan etil asetat hingga diperoleh fraksi etil asetat cair. Fraksi etil asetat tsb dipekatkaa dengan rotavapor dan diperoleh berat fraksi etil asetat pekat 136 gram. Untuk mengidentifikasi adanya alkaloid pada fraksi etil asetat maka dilakukan uji Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen kloroform dan etanol. Pada uji aktivitas ini fraksi etil asetat dibuat larutan dalam DMSO dengan dosis 10 mg/KgBB, I mg/KgBB, 0,1 mg/KgBB dan 0,01 mg/KgBB. Metode yang digunakan adalah metode Peter yang dimodifikasi. Parasit yang digunakan adalah Plasmodium berghei. Untuk kontrol positif digunakan klorokuin difosfat dan kontrol negatif menggunakan DMSO. Berdasarkan metode Peter, mencit yang telah terinfeksi diberi perlakuan bahan uji selama empat hari (D0-D3) dan dibuat hapusan darahnya sebelum perlakuan selama tujuh hari (DO-D6)- Tiap harinya diamati prosentase eritrosit yang terinfeksi P. berghei, hasil pengamatan disebut persen parasitemia. Persen parasitemia dari hari ke hari mulai DO-D4 dihitung rata-ratanya sebagai persen pertumbuhan rata-rata. Perbandingan persen pertumbuhan fraksi alkaloid tiap dosis terhadap persen pertumbuhan kontrol negatif digunakan untuk menghitung persen pengbambatan tiap dosis. Data dosis fraksi alkaloid beserta persen pengbambatannya kemudian dianalisis secara probit sehingga didapat data ED50. Dan penelitian im diperoleh ED50 fraksi efil asetat daun C. siamea Lamk pemberian intraperitoneal sebesar 0,06 mg/kg BB sedangkan ED50 dari klorokuin difosfat sebesar 0,11 mg/kg BB. Berdasarkan penelitian sebelumnya dinyatakan jika harga ED50, suatu ektrak < 25 mg/KgBB maka dinyatakan ekstrak tersebut efektif sebagai antimalaria. Apabila dibandingkan dengan ED50 fraksi etil asetat daun C. siamea Lamk pemberian peroral yang telah dilakukan sebelumnya sebesar 0,56 mg/KgBB menunjukkan bahwa dosis pemberian intaperioneal lebih. kecil dari pemberian peroral. Melihat hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut diantaranya penelitian uji toksisitas fraksi etil asetat daun C siamea Lam k. Selanjutnya perlu dilakukan penentuan frekuensi pemberian fraksi etil asetat daun C. siamea Lamk sehingga dapat memberikan efek antimalaria yang optimal. Dari beberapa penelitian yang sudah dan akan dilakukan diharapkan fraksi etil asetat C siamea Lamk dapat dikembangkan menjadi fitofarmaka sebagai alternatif obat malaria.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.66/08 Vir a | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ANTI MALARIALS; CASSIA | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 05 Feb 2009 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 06 Jun 2017 18:34 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10210 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |