Rizky Rodhika (2015) Studi Penggunaan Antidotum Pada Pasien Intoksikasi Insektisida Golongan Organofosfat Dan Karbamat (Penelitian Dilakukan Di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (498kB) |
|
Text (ABSTRACT)
2. ABSTRACT.pdf Download (270kB) |
|
Text (BAB 1)
3. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (401kB) |
|
Text (BAB 2)
4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (628kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
5. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (506kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
6. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (309kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
7. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (824kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
8. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (383kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 7)
9. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (299kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (414kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 21 May 2023. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Di Indonesia, insektisida yang sering disalahgunakan untuk usaha bunuh diri adalah golongan karbamat. Organofosfat dan karbamat memiliki mekanisme yang sama yaitu menghambat enzim asetilkolinesterase. Atropin sulfat merupakan antidotum lini pertama yang digunakan untuk intoksikasi organofosfat dan karbamat (Lubis, 2007). Selain atropin sulfat dapat digunakan pralidoksim sebagai antidotum untuk reaktivasi enzim asetilkolinesterase (Marss, 1992). Regimentasi dosis yang bervariasi sesuai dengan tingkatan intoksikasi, interaksi maupun outcome terapi yang berbeda-beda dapat meningkatkan terjadinya Drug Related Problem (DRP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pola penggunaan antidotum pada pasien dengan intoksikasi organofosfat dan karbamat meliputi jenis, dosis, rute pemakaian, frekuensi penggunaan dan lama penggunaan, mengidentifikasi Drug Related Problem (DRP) meliputi pemilihan dosis dan interaksi potensial selama penggunaan antidotum. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang menjalani rawat inap di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya selama periode 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2013. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif. Jumlah pasien yang menjadi subjek penelitian ini sebanyak 35 pasien yang terdiri dari 28 pasien perempuan (28%) dan 7 pasien laki-laki (7%). Distribusi usia pasien berkisar antara 20-30 tahun sebanyak 16 orang (46%) kurang dari 20 tahun sebanyak 8 orang (23%) dan lebih dari 30 tahun sebanyak 11 orang (31%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis insektisida yang paling banyak dipakai dari golongan karbamat (94%). Komorbid yang muncul paling banyak adalah psikosis dengan prosentase 9%. Tingkatan toksisitas berdasarkan gejala dibagi menjadi 3, yaitu tingkat intoksikasi ringan dengan jumlah pasien sebanyak 23 pasien (66%) , tingkat intoksikasi sedang sebanyak 2 pasien (6%) dan tingkatan intoksikasi berat sejumlah 10 pasien (28%). Regimentasi dosis yang digunakan pada pasien dengan gejala intoksikasi ringan, sedang maupun berat yaitu dengan dosis awal 2.5 mg kemudian diturunkan 50% secara bertahap pada interval waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 6 jam sampai 12 jam tergantung perkembangan kondisi individual serta capaian atropinisasi. Total dosis atropin sulfat yang digunakan pada pasien intoksikasi ringan dan sedang paling banyak pada rentang kurang dari 20 mg (43%), sedangkan pada pasien intoksikasi berat paling banyak pada rentang 20 – 30 mg (19%). Semua rute penggunaan atropin sulfat melalui intra vena. Outcome penggunaan atropin sulfat pada pasien intoksikasi dilihat dari gejala klinis yang nampak meliputi tekanan darah sistolik dan diastolik, denyut nadi dan respiratory rate. Perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik paling banyak dari kondisi prehypertension menjadi normal pada pasien dengan tingkatan intoksikasi ringan sebesar 40%. Perubahan denyut nadi paling banyak dari kondisi takikardi menjadi normal pada pasien dengan tingkat intoksikasi ringan (35%) dan berat (10%). DRP yang muncul pada saat penelitian adalah interaksi obat potensial antara atropin sulfat dengan obat lain. Interaksi obat potensial yang paling banyak terjadi adalah atropin sulfat dengan risperidone dan metoklopramid sebesar 9%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF FK. 18/14 Rod s | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Organophosphate, Carbamate, Intoxication, Antidotes, Drug Utilization Study, Atropine Sulphate | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works R Medicine > RC Internal medicine |
|||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2015 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 22 May 2020 05:56 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10228 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |