Lusi Wijaya Kusuma Putri (2015) Karakterisasi Fisika Kokristal Asam Mefenamat-Nikotinamid (Metode Penguapan Pelarut Dengan Rotavapor). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (299kB) |
|
Text (RINGKASAN)
2. RINGKASAN.pdf Download (236kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (258kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (236kB) |
|
Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 20 February 2023. Download (365kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III KERANGKA KONSEPTUAL)
6. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf Restricted to Registered users only until 20 February 2023. Download (237kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV METODE PENELITIAN)
7. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 February 2023. Download (248kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V HASIL PENELITIAN)
8. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 February 2023. Download (572kB) | Request a copy |
|
Text (BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN)
9. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 February 2023. Download (223kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (237kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 20 February 2023. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Asam mefenamat merupakan obat golongan NSAID (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) non selektif yang memiliki efek sebagai analgesik dan anti-inflamasi. Asam mefenamat praktis tidak larut dalam air, dan termasuk dalam sistem klasifikasi biofarmasetik (BCS) kelas II. Penelitian tentang pembentukan kokristal asam mefenamat-nikotinamid telah dilakukan sebagai upaya untuk memodifikasi kelarutan dan laju disolusi dari asam mefenamat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik fisika terbentuknya kokristal asam mefenamat-nikotinamid dengan perbandingan ekuimolar 1:1 dan 1:2 yang dibuat dengan metode penguapan pelarut dengan rotavapor. Pada pembuatan kokristal, sejumlah ekuimolar asam mefenamat dan nikotinamid dilarutkan hingga larut sempurna dalam etanol 96% dengan bantuan sonikator. Larutan yang terbentuk kemudian diuapkan dengan rotavapor hingga kering. Kristal yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan spektrofotometri inframerah (FTIR), differential thermal analysis (DTA), difraksi sinar-x, mikroskop optik dan uji kelarutan. Dari analisis karakterisasi kristal yang terbentuk dengan FTIR didapatkan hasil yang menunjukkan adanya serapan bilangan gelombang yang sama antara gugus-gugus fungsi asam mefenamat dan nikotinamid tunggal dengan gugus-gugus fungsi asam mefenamat dan nikotinamid pada produk kokristalisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem kokristal tidak terbentuk. Hal ini dikarenakan serapan bilangan gelombang yang sama menandakan tidak adanya interaksi antara gugus-gugus fungsi asam mefenamat dengan gugus-gugus fungsi nikotinamid. Dari hasil analisis dengan DTA didapatkan hasil yang menyatakan bahwa campuran fisik 1:1, campuran fisik 1:2 dan produk kokristalisasi 1:1 dan 1:2 membentuk campuran eutektik sederhana yang memberikan satu puncak endotermik dibawah titik lebur asam mefenamat dan nikotinamid. Campuran eutektik sederhana secara termodinamika dianggap sebagai suatu campuran dua komponen kristal. Analisis dengan difraksi sinar-x menunjukkan tidak adanya puncak baru yang terbentuk pada difraktogram produk kokristalisasi baik perbandingan 1:1 maupun 1:2 sehingga dapat disimpulkan bahwa kokristal tidak terbentuk. Sedangkan pada foto mikroskopis sampel hasil kokristalisasi terlihat adanya bentukan kristal asam mefenamat dan nikotinamid sehingga kemungkinan yang ada adalah bahwa asam mefenamat dan nikotinamid mengkristal sendiri-sendiri saat terjadi proses rekristalisasi. Pada uji kelarutan jenuh asam mefenamat didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa kadar asam mefenamat yang terlarut pada waktu jenuhnya antara asam mefenamat tunggal, campuran fisik 1:1 dan 1:2 serta produk kokristalisasi 1:1 dan 1:2 tidak menunjukkan perbedaan statistik yang bermakna. Berdasarkan semua hasil karakterisasi diatas dapat disimpulkan bahwa kokristal asam mefenamat-nikotinamid perbandingan ekuimolar 1:1 dan 1:2 yang dibuat dengan metode penguapan pelarut tidak dapat terbentuk. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab tidak terbentuknya sistem kokristal asam mefenamat-nikotinamid 1:1 dan 1:2.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF F.22/14 Put k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Mefenamic acid, Nicotinamide, Co-cystal, Characterization, Solubility | |||||||||
Subjects: | R Medicine | |||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | |||||||||
Date Deposited: | 02 Feb 2015 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 20 Feb 2020 10:50 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10258 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |