Emma Alfa Nadia (2020) Pengantin Pesanan Sebagai Realitas Sosial Human Trafficking Di Kalimantan Barat. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (COVER) 1. COVER.pdf Download (362kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (52kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (72kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (351kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (174kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (163kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV PENGANTIN PESANAN SUATU BENTUK TRAFFCKING DI KALIMANTAN BARAT.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (464kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V RELASI KUASA PENGANTIN PESANAN WACANA YANG.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (295kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI IMPLIKASI TEORI.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (62kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (50kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (75kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (461kB) | Request a copy
	Text (PERMOHONAN EMBARGO) 13. PERMOHONAN EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy

Abstract

Human trafficking dengan modus pengantin adalah realitas sosial yang telah terjadi sejak lama. Korban dan perekrut adalah perempuan dari wilayah yang sama, dan memiliki hubungan dekat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami, mendeskripsikan kompleksitas, ketidaksetaraan gender, dan ketidakadilan yang diterima oleh korban dan perekrut. Menggunakan metode kualitatif dengan perspektif feminisme untuk memahami secara mendalam makna di balik realitas sosial. Informan subjek terdiri dari lima korban, empat perekrut, dan empat belas orang yang terkait dengan trafficking Pengantin Pesanan. Penelitian ini mengambil data di kota Pontianak, Singkawang, Sanggau, Mempawah, Entikong, Kalimantan Barat, di mana trafficking pengantin pesanan banyak terjadi. Korban yang menjadi sasaran adalah perempuan dengan akumulasi keterbatasan, kelemahan, ketidakberdayaan atas kebutuhan dasar kehidupan yang pada akhirnya dieksploitasi oleh laki-laki dalam praktik patriarki. Korban diperlakukan seperti komoditas yang diperdagangkan oleh sindikat perdagangan internasional. Kesimpulan penelitian tentang trafficking pengantin pesanan yang melibatkan dua negara, Indonesia dan Cina: (1) ada relasi kuasa antara perekrut dan korban yang menghasilkan reproduksi kekuasaan (2) alasan rasional atas tindakan perekrut dengan mempertimbangkan besarnya nilai ekonomi yang didapat dari tuntutan hukum ringan yang dihadapi. (3) ada kekerasan, diskriminasi, dan ketidaksetaraan gender. (4) Pentingnya perjanjian hukum dan sistem yang baik untuk melindungi korban dan mencegah perdagangan manusia. Peran LSM, tokoh masyarakat untuk membantu para korban yang masih mengalami kekerasan perdagangan dan kesulitan melarikan diri untuk kembali ke Indonesia dan pentingnya pencegahan dengan memberi wacana tentang bahaya perdagangan manusia.

Actions (login required)

View Item