Amalia Fachrisa (2020) Pengaruh Ekstrak Etanol Okra Merah (Abelmoschus esculentus L.) terhadap Histologi Ginjal, Kadar BUN, dan Kreatinin Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Sodium Nitrit. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (55kB)
	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (617kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (265kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (104kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (55kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (683kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (448kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (30kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (226kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 13 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (PERMOHONAN EMBARGO) 11. PERMOHONAN EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol okra merah (Abelmoschus esculentus L.) terhadap perbaikan struktur histologi sel tubulus kontortus proksimal (TKP), serta penurunan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen), dan kreatinin pada serum mencit (Mus muculus) yang terpapar sodium nitrit. Ekstraksi buah okra merah menggunakan pelarut etanol. Hewan coba yang digunakan sebanyak 36 ekor mencit jantan dewasa galur BALB/c usia 8-10 minggu dengan berat badan ±24-28 g. Hewan coba dibagi menjadi enam kelompok meliputi: kontrol normal (KN), kontrol negatif (K-), dan kelompok perlakuan (P1, P2, P3, dan P4). Dosis sodium nitrit yang digunakan sebanyak 50 mg/kg BB, sedangkan ekstrak etanol okra merah dengan variasi dosis 25, 50, 75 dan 100 mg/kg BB. Pemberian sodium nitrit dan ekstrak etanol buah okra merah dilakukan per oral selama 23 hari berturut-turut. Parameter histologi yang diukur antara lain jumlah sel TKP normal, nekrosis, dan mengalami pembengkakan. Sedangkan parameter biokimia yang diukur yaitu BUN dan kreatinin pada serum. Data sel TKP yang normal, nekrosis, serta kadar BUN, dan kreatinin dianalisis dengan menggunakan uji One Way, sedangkan data sel TKP yang mengalami pembengkakan diuji dengan Brown Forsythe. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol okra merah dengan dosis 100 mg/kg BB pada kelompok P4 lebih optimal dalam memperbaiki kerusakan pada TKP serta menurunkan kadar BUN dan kreatinin pada serum mencit yang terpapar sodium nitrit dibandingkan dengan kelompok P1, P2, P3 dengan dosis berturut-turut (25, 50, 75 mg/kg BB). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu pemberian ekstrak etanol okra merah mampu mengurangi kerusakan histologi TKP, serta dapat menurunkan kadar BUN, dan kreatinin dalam serum. Dosis pemberian ekstrak etanol okra merah yang paling optimal dalam mengurangi kerusakan pada TKP, menurunkan kadar BUN, dan kreatinin pada serum adalah 100 mg/kg BB.

Actions (login required)

View Item