Bachtiar Rifai Pratita Ihsan, 050610112 (2010) ANALISIS SAKARIN SEBAGAI BAHAN PEMANIS BUATAN DALAM MINUMAN RINGAN BERLABEL DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-ihsanbacht-19879-ff1291-k.pdf Download (383kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-ihsanbacht-16659-ff1291-a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sakarin merupakan salah satu bahan pemanis buatan yang digunakan dalam industri minuman ringan. Sakarin dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air, memiliki kemanisan relatif tinggi diantara pemanis buatan yang lain dan tidak mengandung kalori. Berdasarkan keputusan kepala Badan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor : HK.00.05.5.1.4547 penggunaan sakarin dan garamnya maksimum 500 mg/Kg untuk minuman berkarbonasi ataupun non-karbonasi. Untuk dapat melakukan monitoring sakarin sebagai bahan pemanis buatan dalam berbagai minuman ringan yang banyak beredar, diperlukan metode yang murah, mudah, relatif cepat dan valid untuk mengidentifikasi adanya sakarin dalam minuman ringan. Salah satu metode yang diharapkan memenuhi kriteria tersebut di atas adalah KLT-Densitometri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode yang sederhana, murah, cepat dan valid untuk analisis sakarin dalam minuman ringan dengan metode KLT-Densitometri. Selanjutnya metode yang diperoleh diterapkan untuk menetapkan kadar sakarin dari berbagai sampel minuman ringan yang diuji. Validasi metode yang dilakukan meliputi pemilihan fase gerak, penentuan panjang gelombang maksimum, linieritas, penentuan batas deteksi (LOD) dan batas kuantisasi (LOQ), presisi dan akurasi. Fase gerak yang terpilih adalah kloroform : asam asetat (7:3). Hasil scanning standar sakarin dibandingkan dengan sakarin hasil ekstraksi minuman ringan menunjukkan profil spektra sakarin hasil ekstraksi minuman ringan mirip dengan profil spektra standar sakarin. Sinar UV digunakan untuk mengamati noda. Noda sakarin hasil ekstraksi minuman ringan memiliki Rf yang sama dengan noda standar sakarin. Uji linieritas menunjukkan bahwa pada rentang kadar (600-3200) ppm (untuk penotolan 2 µl), sakarin mempunyai hubungan linier dengan area (y = 6,82x-605, r=0,9997) untuk n=5. Batas deteksi sakarin adalah 150 ppm dan batas kuantitasi adalah 500 ppm (untuk penotolan 2 µl). Uji akurasi sakarin menunjukkan bahwa pada penambahan adisi standar sakarin 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, persen perolehan kembali sakarin memiliki rentang 88,7-114 % dengan rata-rata 100 % dan presisi sebesar 7,81%. Dari hasil uji validasi dapat disimpulkan bahwa metode KLT-Densitometri dapat diterapkan untuk deteksi dan penetapan kadar sakarin sebagai bahan pemanis buatan dalam minuman ringan yang beredar di masyarakat. Aplikasi metode ini untuk analisis sakarin dalam minuman ringan yang beredar di pasar tradisional Sidoarjo. Dari 10 sampel minuman ringan yang diuji, 5 sampel positif mengandung sakarin sebab memiliki profil spektra yang sama dengan standar sakarin. Dipilih 3 sampel minuman ringan yang mengandung sakarin yaitu minuman ringan merk S 330 ml, merk C 220 ml, merk V 220 ml. Hasil penetapan kadar sampel minuman ringan merk S 0,009 %, merk C 0,008 %, merk V 0,009 % sehingga memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor : HK.00.05.5.1.4547 tentang persyaratan penggunaan bahan tambahan pangan pemanis buatan dalam produk pangan yaitu sakarin dan garamnya dalam minuman ringan tidak lebih dari 500mg/Kg bahan atau 0,05% b/v.

Actions (login required)

View Item