Meyke Herina Syafitri, 050610151 (2010) PENETAPAN PARAMETER STANDAR UMUM DAN SIDIK JARI EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG TEMUKUNCI (Boesenbergia pandurata Roxb.) MENGGUNAKAN KLT-DENSITOMETER, FTIR DAN KCKT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-syafitrime-19880-ff1281-k.pdf Download (338kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-syafitrime-16660-ff1281-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu flavonoid yang terkandung dalam rimpang temukunci adalah pinostrobin. Hasil penelitian Sukardiman et al. pada tahun 2000 menunjukkan bahwa pinostrobin mempunyai aktivitas sitotoksik sehingga temukunci berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Bahan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah rimpang temukunci yang tumbuh di daerah Pacet, Mojokerto. Rimpang dicuci bersih dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung kemudian diperkecil ukuran partikelnya dengan penggilingan. Serbuk simplisia temukunci hasil penggilingan kemudian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dipekatkan dengan rotavapour untuk selanjutnya ditetapkan parameter standar umum dan profil sidik jarinya. Hasil dari penetapan parameter standar umum ekstrak etanol 96% rimpang temukunci menunjukkan nilai susut pengeringan ekstrak sebesar (24,57±0,32) %b/b, kadar air sebesar (7,4±0,2) %v/b, kadar abu total sebesar (1,30±0,06) %b/b, kadar abu tidak larut asam sebesar (0,0199±0,0001) %b/b, kadar Pb sebesar 2,194 ppm, Hg and As 0,000 ppm, kadar Cd sebesar 0,039 ppm, kadar Cu sebesar 4,807 ppm, kadar senyawa larut air sebesar (4,57±0,18) %b/b, kadar senyawa larut etanol sebesar (64,28±2,17) %b/b, kadar minyak atsiri sebesar (1,3999±0,0009) %v/b, dan kadar pinostrobin sebesar (11,67±0,10) %b/b. Hasil penetapan sidik jari ekstrak etanol 96% rimpang temukunci menggunakan KLT-densitometer dengan eluen yang digunakan untuk pemisahan pinostrobin yaitu n-heksana : etil asetat (3:1), terdapat tiga peak dominan pada kromatogram ekstrak. Spektrum FTIR ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak mempunyai gugus-gugus lain di luar gugus yang terdapat pada standar pinostrobin. Pada KCKT, terdapat lima belas peak pada kromatogram ekstrak yang dihasilkan dan terlihat adanya tiga peak yang mempunyai luas area yang signifikan. Melalui penelitian ini diharapkan data-data parameter standar umum dan profil sidik jari ekstrak etanol 96% rimpang temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) yang telah ditetapkan, dapat digunakan sebagai acuan standar bahan baku dan proses dalam pengembangan produk sediaan obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang terjamin kualitas, keamanan dan khasiat terapinya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK B KK-2 FF. 128/11 Sya p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | FINGERPRINT; DENSITOMETRY | ||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD1-999 Chemistry R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA645.5-645.9 Emergency medical services |
||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmakognosi Fitokimia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Sheli Erlangga Putri | ||||||
Date Deposited: | 26 Sep 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 14 Oct 2016 04:30 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10322 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |