Dian Yulie Reindrawati, Dian Yulie Reindrawati (2020) TANTANGAN TOURISM MICRO ENTREPRENEURSHIP DESTINASI WISATA BARU DI KOTA SURABAYA. Project Report. Lakeisha.
Text (MONOGRAF)
2 Tantangan Tourism Microentrepreneurship Destinasi Wisata Baru di Kota Surabaya.pdf Download (1MB) |
|
Text (Validasi & Kesesuaian Bidang Ilmu)
30 Tantangan Tourism Microentrepreneurship.pdf Download (625kB) |
Abstract
Pariwisata menjadi salah satu primadona bagi negaranegara dalam meningkatkan sumber pendapatannya di luar dari migas dan pajak. Saat ini Indonesia sebagai salah satu negara berkembang mulai mempromosikan negaranya guna menarik pandangan mata dunia lain, hal ini dimaksudkan agar Indonesia semakin terkenal bagi warga/penduduk negara lain untuk berkunjung ke Indonesia. Promosi-promosi yang dilakukan adalah menjual keragaman wisata dan budaya Indonesia, hal inilah ditanggapi positif dengan banyaknya wisatawan dari mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Pariwisata menjadi salah satu sektor utama penghasil devisa di Indonesia, setelah minyak/gas, kelapa sawit dan lateks (Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 2012). Kemajuan pariwisata salah satunya tercermin dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, misalnya, pada November 2018 mencapai 1.15 juta kunjungan (BPS, 2019), Angka ini naik 8.16% dibanding jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada November 2017. Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan terjadi pula di Surabaya. Kepala Disbudpar Kota Surabaya Antiek Sugiarti mengatakan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Surabaya pada tahun 2019 mencapai 24 juta. Angka ini melebihi target kunjungan yang hanya 21 juta (Liputan6.com). Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. Industri pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta, yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian Pariwisata di daerah-daerah sangatlah banyak bila mampu memanfaatkan potensi-potensi yang ada, pemerintah dan masyarakat daerah saling membantu dalam pengembangannya tersebut sehingga akan mengangkat segi ekonomi, budaya dan pendidikan daerah itu. Pariwisata sangatlah mampu dalam mengatasi masalah kesejahteraan bila dikembangkan secara propesional. Di Surabaya, sektor pariwisata juga tidak luput dari perhatian pemerintah kota setempat. Selama ini, perencanaan pengembangan pariwisata kota Surabaya dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Salah satu indikator yang digunakan oleh pemerintah kota Surabaya dalam menilai keberhasilan pengembangan sektor pariwisatanya adalah perbandingan jumlah kunjungan wisatawan berdasarkan obyek wisata dibandingkan dengan total kunjungan wisata ke Surabaya. Dalam RPJMD2016-2021, diketahui bahwa pencapaian perbandingan jumlah kunjungan wisatawan berdasarkan obyek wisata dibandingkan dengan total kunjungan wisata ke Surabaya sepanjang tahun 2010-2015 masih relatif kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa daya tarik obyek-obyek wisata yang ada di Surabaya secara keseluruhan belum dapat menarik minat wisatawan secara optimal sehingga masih diperlukan upaya pengembangan destinasi dan pemasaran. pariwisata yang efektif dan menarik (Pemerintah Kota Surabaya, 2016).
Item Type: | Monograph (Project Report) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G154.9-155.8 Travel and state. Tourism | ||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Bisnis > D3 Kepariwisataan/Bina Wisata | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Tn Khamim Sahid | ||||
Date Deposited: | 13 Apr 2023 03:34 | ||||
Last Modified: | 15 Apr 2023 07:38 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/103313 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |