Robert Dwitama Adiwinoto (2020) Hubungan Kadar Ferritin Serum dengan Kadar Testosteron Serum Total pada Pasien Thalassemia Beta Mayor Laki-Laki yang Menjalani Transfusi Berulang. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (COVER) 1. Cover .pdf Download (191kB)
	Text (ABSTRAK) 2. Abstrak .pdf Download (60kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. Daftar Isi .pdf Download (76kB)
	Text (BAB 1) 4. Bab 1 Pendahuluan .pdf Download (1MB)
	Text (BAB 2) 5. Bab 2 Tinjauan Pustaka.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. Bab 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. Bab 4 Metode Penelitian.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. Bab 5 Hasil Penelitian.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. Bab 6 Pembahasan .pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. Bab 7 Kesimpulan dan Saran.pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. Daftar Pustaka .pdf Download (1MB)
	Text (LAMPIRAN) 12. Lampiran .pdf Restricted to Registered users only until 29 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (SURAT PERMOHONAN EMBARGO PUBLIKASI KARYA ILMIAH) 13. Surat Permohonan Embargo Publikasi Karya Ilmiah .pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Prevalensi thalassemia di Asia Tenggara cukup tinggi. Transfusi berulang dan terapi kelasi besi masih menyisakan komplikasi disfungsi pituitari dan hipogonadisme. Penelitian terdahulu melaporkan peningkatan kadar serum ferritin, yang mencerminkan deposisi besi di jaringan, berhubungan dengan derajat keparahan hipogonadisme pada pasien thalassemia beta mayor. Tujuan: Menganalisis hubungan antara kadar ferritin serum dengan kadar testosteron serum total pada pasien thalassemia beta mayor laki-laki yang menjalani transfusi berulang. Materi dan metode: Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional terhadap seluruh pasien thalassemia beta mayor laki-laki yang menjalani transfusi berulang di Poli Onkologi Satu Atap Medik, Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama bulan Agustus – September 2019. Kadar ferritin serum dan kadar testosteron serum total diambil dari sampel darah pagi hari dalam keadaan puasa. Hasil: Terdapat 30 pasien thalassemia beta mayor laki-laki dengan rentang usia 18 – 45 tahun yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Subyek penelitian rata – rata telah menjalani transfusi berulang selama 16.87 (± 6.72) tahun. Gejala terkait penurunan kadar testosteron serum total berupa: penurunan libido dan gangguan ereksi pagi ditemukan dalam proporsi kecil (masing – masing 10 dan 20%). Tanda – tanda pubertas yang terhambat ditemukan pada 6 orang subyek. Seluruh subyek tergolong severe iron overload dengan rerata kadar ferritin serum 4765.4 (± 1955.01) ng/mL. Penurunan kadar testosteron serum total ditemukan pada 6 orang subyek, meskipun rerata kadar testosteron serum total tergolong normal (650.8 ± 287.65 ng/dL). Tidak ditemukan korelasi yang bermakna antara kadar ferritin serum dengan kadar testosteron serum total (p = 0.538). Kesimpulan: Kadar ferritin serum dan kadar testosteron serum total pada pasien thalassemia beta mayor laki-laki yang menjalani transfusi berulang tidak berhubungan. Penurunan kadar testosteron serum total pada subyek penelitian ini dapat terkait faktor – faktor lain di luar iron overload (anemia, defisiensi hormon leptin, dan ghrelin).

Actions (login required)

View Item