Lissa Putri Wardhani, 050212536 (2007) PENGARUH PENAMBAHAN ZnO TERHADAP EFEKTIVITAS IN VITRO DAN ASEPTABILITAS SEDIAAN TABIR SURYA KOMBINASI OKSIBENSON DAN OKTILDIMETIL PABA (3:3% b/b) DALAM BASIS VANISHING CREAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-wardhanili-4514-kkbkk-2-k.pdf Download (434kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-wardhanili-4514-ff6807-p.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Sinar matahari terutama UV-A dan UV-B dapat menimbulkan efek negatif pada kulit berupa eritema, sunburn, pigmentasi hingga penyakit kanker kulit. Untuk melindungi kulit dari bahaya tersebut, salah satunya digunakan tabir surya. Kombinasi bahan aktif tabir surya kimiawi UV-A dan UV-B dapat memperluas rentang perlindungan terhadap sinar matahari. Akan tetapi penggunaan bahan aktif tabir surya kimiawi dalam jumlah besar terutama derivat PABA dapat menyebabkan iritasi, kemerahan serta alergi pada kulit. Efek samping tersebut dapat diminimalisir dengan mengurangi jumiah penggunaan PABA. Untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai SPF serta memperlebar rentang perlindungan sediaan tabir surya, dilakukan kombinasi dengan bahan aktif tabir surya fisik, yaitu ZnO. Rumusan dari penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh penambahan ZnO dengan konsentrasi (5, 15 dan 25 % b/b) terhadap efektivitas (SPF) in vitro dan aseptabilitas sediaan tabir surya yang mengandung oksibenson dan ODP (3 : 3% b/b) dalam basis vanishing cream, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas (SPF) in vitro dan aseptabilitas dari sediaan tabir surya kombinasi oksibenson dan ODP (3 : 3 % b/b) oleh penambahan ZnO dengan konsentrasi (5, 15 dan 25 % b/b) dalam basis vanishing cream. Efektivitas sediaan tabir surya dinyatakan dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor), sedangkan aseptabilitas diperoleh dengan menentukan daya sebar sediaan dan uji responden terhadap aspek kelembutan, rasa dingin, kemudahan diratakan, warna lapisan yang timbul setelah dioleskan dan kemudahan dibersihkan. Penentuan nilai SPF sediaan tabir surya dilakukan menggunakan spektrofotometer dengan konsentrasi bahan aktif 10 mg/l dalam pelarut isopropanol p.a pada panjang gelombang 290 - 390 nm. Penentuan aseptabilitas dengan menjumlahkan skor dari kriteria - kriteria pada aspek yang diujikan. Sediaan yang paling aseptabel adalah sediaan yang memiliki jumlah skor paling banyak untuk semua aspek. Hasil uji efektivitas berdasarkan nilai SPF, diperoleh nilai SPF rata-rata sediaan dari yang terkecil hingga terbesar adalah sebagai berikut : sediaan I = 6,28 (perlindungan ekstra) < sediaan k = 8,23 (perlindungan maksimal) < sediaan II= 9,17 (perlindungan maksimal) < sediaan III = 17,08 (perlindungan ultra). Kemudian dilakukan uji Independent T-Test untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai SPF yang bermakna dari sediaan K dan II yang berada dalam satu kategori. Dari hasil uji diketahui bahwa ada perbedaan bermakna antara nilai SPF sediaan K dengan sediaan II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ZnO pada konsentrasi 5% b/b menurunkan SPF sediaan, sedangkan ZnO pada konsentrasi (15 dan 25 % b/b) meningkatkan SPF sediaan tabir surya kombinasi oksibenson dan ODP (3 : 3 % b/b). Dari hasil uji aseptabilitas diketahui bahwa sediaan I, II dan III memiliki tekstur yang lebih kasar, tidak terasa dingin di kulit, lebih sulit menyebar, berwarna lebih putih dan lebih sulit dibersihkan jika dibandingkan dengan sediaan K. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ZnO pada konsentrasi (5, 15 dan 25 % b/b) menurunkan aseptabilitas sediaan tabir surya kombinasi oksibenson dan ODP (3 : 3 % b/b) dalam basis vanishing cream.

Actions (login required)

View Item