Dimas Arifianto, 050710284 (2011) PENGARUH PERBEDAAN KADAR CaCl2 TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN PROFIL PELEPASAN MIKROPARTIKEL KETOPROFEN-ALGINAT (Dibuat menggunakan metode orifice-ionic gelation dengan peristaltic pump). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-arifiantod-24050-ff.-04---k.pdf Download (405kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-arifiantod-20464-ff.04--k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ketoprofen merupakan NSAID yang digunakan untuk pengobatan arthritis dan memiliki waktu paruh 1,5-4 jam. Sedangkan ketoprofen diperlukan pendosisan berkala dalam terapinya karena cepat dieliminasi di dalam tubuh. Ketoprofen juga dapat mengiritasi lambung. Oleh karena itu, diperlukan bentuk sediaan yang sesuai yang mampu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan dibentuk sebagai mikropartikel yang mampu menghambat pelepasan bahan obat di lambung dan melepaskannya secara berkesinambungan sehingga mencegah iritasi saluran cerna dan waktu paruh plasma menjadi lebih panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik serta kandungan bahan obat dalam mikropartikel ketoprofen dan menentukan profil pelepasan ketoprofen dari mikropartikel ketoprofen-alginat. Mikropartikel ketoprofen-alginat ini dibuat menggunakan metode orifice-ionic gelation dengan peristaltic pump, dengan perbandingan komposisi dari ketoprofen-alginat adalah 1:1. Campuran ketoprofen-alginat dari masing-masing formula ini akan diteteskan ke dalam larutan CaCl2 (dihidrat) dengan kadar yang berbeda, yaitu 4%, 6%, 8% menggunakan jarum no.21G. Droplet mikropartikel yang terbentuk selanjutnya didiamkan selama 30 menit, kemudian dipisahkan, dicuci, dan dikeringkan pada suhu 50oC selama 6 jam. Evaluasi terhadap mikropartikel meliputi bentuk dan distribusi ukuran, kandungan bahan obat dalam mikropartikel serta uji pelepasan bahan obat dari mikropartikel ketoprofen-alginat. Hasil pemeriksaan morfologi mikropartikel ketoprofen-alginat menunjukkan bahwa mikropartikel yang dibuat membentuk bentukan yang hampir sama yaitu bentuk yang tidak begitu sferis. Pada kadar CaCl2 8% didapatkan hasil yang lebih pipih. Pemeriksaan ukuran partikel menunjukan bahwa diameter rata-rata mikropartikel F 1, F 2, dan F 3 secara berturut-turut adalah 1436,82 μm, 1399,24 μm, dan 1530,46 μm.. Pada pemeriksaan kandungan ketoprofen dalam mikropartikel ketoprofen- alginat diperoleh data kandungan ketoprofen untuk F1, F2, dan F3 secara berturut-turut adalah 34,59 ± 0,30 %; 29,82 ± 0,95 %; dan 26,96 ± 0,16%. Dari uji pelepasan yang dilakukan dalam media dapar fosfat pH 6,8 didapatkan data pelepasan dimana pada menit ke-5 pelepasan ketoprofen control, F1, F2, dan F3 berturut – turut adalah 40,63±5,97%; 3,52± 0,77%; 5,11±1,14%; 4,17± 0,24%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa mikropartikel ketoprofen-alginat dapat menghambat pelepasan ketoprofen jika dibandingkan dengan ketoprofen kontrol. Sedangkan pada menit ke-120 didapatkan data pelepasan dari F1; F2; dan F3 beturut-turut adalah 91,67 ± 3,87%; 86,25 ± 2,21%; dan 78,2 ± 10,70%. Dari data tersebut terlihat bahwa pada rentang kadar 4%-6% mikropartikel yang terbentuk memiliki diameter rata-rata yang semakin kecil, sedangkan pada kadar 8% didapatkan diameter rata-rata yang lebih besar. Dengan meningkatnya kadar CaCl2 yang digunakan maka didapatkan kandungan ketoprofen yang semakin kecil dan pelepasan ketoprofen dari mikropartikel akan semakin dihambat.

Actions (login required)

View Item